Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Medan, Proses Evakuasi Jasad DPO Teroris di Poso Tertunda

Kompas.com - 17/08/2016, 23:36 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Jasad DPO teroris yang tertembak di pegunungan Poso belum bisa dibawa ke rumah sakit. Itu karena proses pemindahan jenazah terkendala medan yang sulit.

Hingga Rabu (17/8/2016) malam, tim evakuator belum tiba di Pos Komando Taktis Sektor 1 Poso Pesisir Utara.

Proses evakuasi yang seharusnya tuntas pada siang hari terpaksa dihentikan sementara oleh tim gabungan TNI-Polri akibat sulitnya medan yang harus ditempuh.  

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto yang dikonfirmasi via telepon pada Rabu malam (17/8/2016) kepada Kompas.com membenarkan bahwa hingga malam ini jenazah DPO Ibrahim belum bisa dievakuasi.

(Baca: Usai Baku Tembak, TNI-Polri Kejar Anak Buah Santoso yang Bawa Senjata M16)

Menurutnya, meskipun tim sudah berhasil menggeser jenazah dari lokasi kontak tembak awal, namun karena medan dan cuaca yang tidak mendukung, evakuasi ditunda dan akan dilanjutkan pada Kamis (18/8/2016).

"Sejak siang hari tim sudah berhasil tiba di lokasi temuan jenazah dan sudah berhasil bergeser, namun karena medan yang sulit serta sudah gelap karena malam hari, proses evakuasi akan dilanjutkan esok,’’ ungkap Hari.

Ditambahkan, selain secara manual melalui darat, upaya evakuasi dengan menggunakan helikopter sempat dilakukan. Namun karena lokasi temuan jenazah yang berada di wilayah pegunungan membuat operasi evakuasi itu batal.

Selain evakuasi jenazah, tim juga terkendala banyaknya barang bukti milik DPO yang ditemukan di lokasi kontak senjata. Barang bukti yang kebanyakan senjata itu sangat berbahaya.

Bahkan ada bom lontong aktif sehingga evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

(Baca: Sisa Anggota Kelompok Santoso Diduga Miliki Lima Senjata Serbu Buatan AS)

"Untuk sementara proses evakuasi menggunakan helikopter tidak memungkinkan, selain medan yang terjal dan tidak ada lokasi landasan, sehingga jalan satu-satunya yang harus ditempuh adalah melalui darat dari gunung menuju perkampungan terdekat ,’’ ujar Hari.

Sebelumnya terjadi kontak tembak terjadi antara Satgas Tinombala dan dua orang OTK di sekitar perbatasan perkampungan desa Padopi kecamaran Poso Pesisir. Satu orang yang diduga DPO jaringan Santoso tewas tertembak, sementara satu lainnya melarikan diri masuk hutan dengan membawa senjata api M16.

Saat dilakukan penyelidikan awal dari TKP Polisi menemukan sejumlah barang bukti milik DPO seperti 1 buah Bom rakitan jenis Lontong, 5 karung beras, buku, bumbu masak serta beberapa peralatan memasak.

Kompas TV 741 Brimob Akan Disebar di 4 Wilayah Poso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com