Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Memanah", Lukisan yang Menjadi Saksi Detik-detik Proklamasi...

Kompas.com - 08/08/2016, 08:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Menurut Mikke, salah satu hal terpenting dalam melihat sebuah lukisan yaitu pada detail. Masing-masing lukisan memiliki makna sejarah berbeda-beda, dan menggambarkan suasana yang berkembang ketika lukisan itu dibuat.

Lukisan Henk yang dibuat di era penjajahan Jepang kala itu, menggambarkan kekuatan perjuangan yang begitu besar.

Tak hanya perjuangan ketika menghadapi penjajahan, melainkan juga bagaimana mempertahankan dan mengisi negara pasca-kemerdekaan itu.

"Dalam perspektif perjuangan hampir tidak bisa dikatakan tidak berharga," kata Mikke.

Lukisan "Memanah" barangkali menjadi menjadi salah satu saksi sejarah penting bagi bangsa Indonesia yang akan berulang tahun yang ke-71 pada 17 Agustus mendatang.

Lukisan itu sebelumnya menjadi latar belakang ketika Soekarno membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Di samping itu, lukisan ini juga menjadi latar belakang ketika konferensi pers perdana digelar oleh bangsa yang baru merdeka ini, saat itu.

"Itu berharga sekali, berharga tinggi," ujarnya.

Presiden Joko Widodo ketika membuka pameran lukisan Istana Kepresidenan pada 1 Agustus lalu, berujar bahwa banyak koleksi Istana yang memiliki sejarah sendiri.

Setidaknya, hampir 3.000 koleksi yang tersimpan di seluruh Istana Kepresidenan yang dimiliki Indonesia.

Akan tetapi, dari ribuan koleksi yang ada, hanya sedikit lukisan yang bisa terpajang di dinding Istana. Selebihnya, lukisan-lukisan itu tersimpan di gudang Istana.

"Kalau hanya disimpan di Istana masyarakat tidak bisa menikmati, masyarakat tidak bisa mengapresiasi sehingga masyarakat tidak merasa ikut memiliki. Inilah kenapa pada hari ini kami pamerkan," kata Jokowi.

Sementara itu, bagi Nasya dan Putri, melihat koleksi Istana merupakan kesempatan yang langka.

Mereka yang kini masih duduk di bangku kelas tiga salah satu SMA di Jakarta itu, berharap, agar pameran ini dapat diselenggarakan setiap tahunnya dengan menampilkan koleksi-koleksi yang berbeda.

"Ini karya sejarah. Enggak semua orang bisa menikmatinya. Kami penginnya ini bisa diadakan lagi tahun depan," ucap Nasya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com