Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator PKH Harus Mampu Memandirikan Orang

Kompas.com - 06/08/2016, 23:52 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Calon pendamping dan operator Program Keluarga Harapan (PKH) diharapkan mampu menjadi agen perubahan program sosial yang sifatnya amal (charity) menjadi empowering atau memandirikan orang.

"Oleh karena itu pendamping dan operator PKH juga harus mandiri, karena tugas mereka harus membangun keluarga PKH," papar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansi saat membuka acara tes kompetensi nasional calon pendamping dan operator PKH di Badan Diklat Provinsi, Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (6/8/2016).

Sebanyak 12.602 orang terdiri dari 11.035 calon pendamping dan 1.567 calon operator PKH akan mengikuti tes kompetensi nasional secara serentak. Jumlah itu sudah menyusut setelah melalui seleksi administrasi yang sebelumnya berjumlah 266.629 orang. Angka itu adalah hasil pembukaan pendaftaran secara online.

Pelaksanaan tes tersebut hari ini akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi di 71 titik lokasi. Sementara untuk Provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku Utara, tes baru dilaksanakan pada 10 Agustus di 12 titik lokasi.

KOMPAS.com/MIKHAEL GEWATI Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat menerima soal untuk tes kompetensi nasional calon pendamping dan operator PKH di Badan Diklat Provinsi, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2016).

"Empat propinsi tersebut ditunda pelaksanaan tes karena ada masalah teknis seperti di Ternate karena ada abu vulkanik Gunung Gamalama. Kondisi geografis keempat propinsi tersebut juga susah terjangkau," ujar Khofifah.

Adapun, petugas tes kompetensi bidang yang terlibat yaitu, psikolog 258 orang, assessor 224 orang, dan petugas administrasi sebanyak 122 orang. Untuk memenuhi kebutuhan petugas itu Kementerian Sosial RI telah bekerja sama dengan Pusat Layanan Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta dan Fakultas Psikologi dari 18 Perguruan Tinggi/Himpunan Profesi Psikolog di seluruh Indonesia.

Tahun ini Kemensos akan merekrut 10 ribu pendamping dan 1.000 operator baru. Dengan demikian total pendamping akan menjadi 26.146 orang dan operator 2.010 orang yang tersebar di 6.683 kecamatan. Perekrutan besar-besaran terjadi karena akan ada penambahan 2,5 juta penerima PKH baru.

"Artinya ada 2,5 juta penerima PKH baru, 10 ribu pendamping pkh, berarti 1 pendamping akan melayani 250 keluarga," kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Keterbatasan Melihat, Ustaz Ini Dedikasikan Hidupnya Mengajar Anak-anak Selama 19 Tahun

Punya Keterbatasan Melihat, Ustaz Ini Dedikasikan Hidupnya Mengajar Anak-anak Selama 19 Tahun

Nasional
Deklarasikan 14 Kota Lengkap di 7 Provinsi, Menteri AHY Jelaskan Keuntungan Kota dan Kabupaten Lengkap

Deklarasikan 14 Kota Lengkap di 7 Provinsi, Menteri AHY Jelaskan Keuntungan Kota dan Kabupaten Lengkap

Nasional
Prabowo Bakal Sampaikan Pidato di Forum Shangri-La Dialogue Singapura

Prabowo Bakal Sampaikan Pidato di Forum Shangri-La Dialogue Singapura

Nasional
Cari Tahu Siapa yang Lindungi Harun Masiku, KPK Periksa Pengacara dan Mahasiswa

Cari Tahu Siapa yang Lindungi Harun Masiku, KPK Periksa Pengacara dan Mahasiswa

Nasional
Terima Kunjungan Admiral Tony Radakin, Prabowo Sebut Inggris Kerabat Dekat dan Mitra Penting

Terima Kunjungan Admiral Tony Radakin, Prabowo Sebut Inggris Kerabat Dekat dan Mitra Penting

Nasional
Sri Mulyani Tekankan Prinsip Kehati-hatian Susun Anggaran Usai Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Tekankan Prinsip Kehati-hatian Susun Anggaran Usai Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Teken Aturan yang Beri Izin Ormas Kelola Pertambangan

Jokowi Teken Aturan yang Beri Izin Ormas Kelola Pertambangan

Nasional
PKS Sebut Putusan MA Sarat Politik, tapi Permudah Partai Calonkan Anak Muda pada Pilkada

PKS Sebut Putusan MA Sarat Politik, tapi Permudah Partai Calonkan Anak Muda pada Pilkada

Nasional
Megawati Bakal Hadiri Harlah Pancasila di Ende, Rumah Pengasingan Bung Karno Dibenahi

Megawati Bakal Hadiri Harlah Pancasila di Ende, Rumah Pengasingan Bung Karno Dibenahi

Nasional
Tiba di Ende, Megawati Disambut Tarian Toja Pala Jelang Harlah Pancasila

Tiba di Ende, Megawati Disambut Tarian Toja Pala Jelang Harlah Pancasila

Nasional
Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

Nasional
Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Nasional
Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

Nasional
Politik Gimik Calon Kepala Daerah

Politik Gimik Calon Kepala Daerah

Nasional
Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com