Ia mengaku tahu betul tantangan narkoba di Indonesia.
Politisi senior Partai Golkar itu pun meragukan bahwa hukuman mati dapat mengurangi peredaran narkoba dan penggunaan ilegal.
Sementara, Komnas Perempuan juga menyurati Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan lembar fakta terkait terpidana hukuman mati Merry Utami.
Ketua Komnas Perempuan Azriana berharap Presiden menunda hukumam mati sampai mempelajari masukan yang diberikan Komnas Perempuan.
Berdasarkan lembar fakta Komnas Perempuan, Merry terindikasi korban perdagangan orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.