Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Persiapkan Para Terpidana Mati, Salah Satunya Freddy Budiman

Kompas.com - 26/07/2016, 11:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Muhammad Rum menyebut, terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman termasuk salah satu yang masuk daftar eksekusi mati tahap ketiga.

Upaya hukum peninjauan kembali yang dilakukan Freddy sudah ditolak oleh Mahkamah Agung sehingga perkaranya telah berkekuatan hukum tetap.

"Freddy Budiman salah satu yang kami persiapkan," ujar Rum di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Meski begitu, Rum tidak dapat memastikan berapa orang terpidana mati yang akan dieksekusi nantinya, termasuk warga negara mana saja. Saat ini, Kejagung masih melakukan sejumlah persiapan, mulai dari administrasi, hingga koordinasi dengan polisi dan petugas kesehatan serta pihak keluarga terpidana mati.

(Baca: Amnesty International: Kepemimpinan Jokowi Direndahkan dengan Hukuman Mati)

"Waktunya sudah semakin dekat jadi persiapan sudah akhir-akhir. Namun, waktu pastinya belum kami tetapkan," kata Rum.

Rum mengatakan, saat ini, Kejagung telah mempersiapkan anggaran untuk 16 orang. Namun, jumlah pasti yang akan dieksekusi belum ditentukan.

Ia menambahkan, kejaksaan masih melakukan verifikasi terhadap sekitar 40 terpidana mati yang ada untuk dilihat mana yang sudah terpenuhi hak hukumnya.

"Yang akan dieksekusi yang sudah selesai pelaksanaan hak-hak hukumnya," kata Rum.

(Baca: Terpidana Hukuman Mati Mulai Tempati Sel Isolasi di Nusakambangan)

Freddy divonis dengan hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2012 karena "mengimpor" 1,4 juta butir ekstasi dari China. Freddy diduga masih mengatur peredaran narkotika dari balik jeruji.

Berdasarkan informasi yang diterima, Freddy telah dipindahkan ke ruang isolasi di Nusakambangan. Dihubungi terpisah, pengacara Freddy, Untung Sunaryo, mengaku mengetahui soal pemindahan tersebut.

(Baca: PK Ditolak, Freddy Budiman Tetap Dihukum Mati)

"Sudah dengar (informasi), tetapi saya kan belum lihat langsung. Ini masih di jalan ke Nusakambangan," kata Untung.

Untung mengatakan, kedatangannya untuk memberikan salinan putusan Mahkamah Agung soal penolakan PK. Namun, ia tidak secara gamblang menyebut bahwa kedatangannya untuk persiapan eksekusi mati.

Kompas TV Presiden: Hukuman Mati Harus Dilaksanakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com