Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU: Hukum Bermain "Pokemon Go" Makruh

Kompas.com - 25/07/2016, 19:21 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan hukum bermain Pokemon GO adalah makruh lantaran bisa membuat pemainnya lalai. 

"Hukum bermain Pokemon Go adalah makruh karena mengandung unsur lahwun (melalaikan)," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj saat menyampaikan hasil forum bahtsul masail rapat pleno PBNU di Cirebon, Senin (25/7/2016).

Lebih lanjut Said Aqil menegaskan Pokemon Go bisa menjadi haram jika menyebabkan orang yang bermain melalaikan ibadah dan membahayakan dirinya serta orang lain.

(Baca: Menkominfo: "Pokemon Go" Tidak Berbahaya)

Forum bahtsul masail rapat pleno PBNU menganalogikan permainan Pokemon Go dengan catur yang juga berhukum makruh.

Permainan Pokemon Go merupakan salah satu bahasan forum bahtsul masail (pembahasan suatu masalah dalam tinjauan hukum Islam) rapat pleno PBNU selain persoalan aktual lainnya seperti pengampunan pajak.

Menurut Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, PBNU merasa perlu membahas Pokemon Go lantaran banyak anggota masyarakat yang mempertanyakan hukum permainan itu.

"NU harus merespons dengan cepat masalah yang berkembang di masyarakat," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Selain itu, kata dia, isu Pokemon Go bukan hanya marak di Indonesia, tapi menjadi perbincangan khalayak global.

Dalam materi bahasan bahtsul masail disebutkan bahwa permainan ini sempat tak mendapat izin di Jepang karena dianggap bisa membuat penggunanya tidak produktif.

Selain itu, Jepang beranggapan Pokemon Go belum terbukti aman dari persoalan "cyber security".

(Baca: Ini Kata Dosen UGM soal Keamanan "Pokemon Go")

Namun belakangan permainan tersebut resmi diluncurkan di Jepang. Resminya, Pokemon Go bisa dimainkan di negara Matarahari Terbit itu pada 22 Juli.

Selain itu, Pokemon bisa menjadi masalah keamanan sebuah negara jika game ini digunakan di tempat-tempat tertentu, seperti Istana Negara dan kantor polisi, karena game ini bisa merekam lokasi tempat game ini digunakan.

Kompas TV Pokemon Go Rilis di Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com