PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan keamanan di kepulauan Natuna.
Luhut mengatakan, saat ini pemerintah telah mengerahkan seluruh unsur pertahanan yang dimiliki ke Natuna agar tidak ada lagi peristiwa penyanderaan warga negeri Indonesia dan menjaga kedaulatan.
"Pengamanan di Natuna tetap berjalan. Kita punya TNI AL. Pemerintah akan men-deploy (turunkan) unsur ketahanan di sana," ujar Luhut saat ditemui usai memberikan ceramah di Sekolah Tinggi Theologia Nommensen, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Senin (25/7/2016).
"Natuna adalah bagian dari kedaulatan Indonesia yang harus dijaga," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menegaskan bahwa TNI AL selalu siaga dalam menjaga wilayah kedaulatan dan memperkuat keamanan di sekitar kepulauan Natuna yang berada di Laut China Selatan.
Hal tersebut dikatakan Ade dalam merespons penolakan Beijing atas putusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang memutuskan bahwa China telah melanggar kedaulatan Filipina di Laut China Selatan.
(Baca: TNI AL Terus Pantau Kerawanan di Laut China Selatan)
Sementara klaim Beijing atas hampir wilayah Laut China Selatan seluas tiga juta kilometer persegi itu tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna.
"Indonesia memiliki hak berdaulat dalam wilayah ZEE. TNI AL selalu siaga menjaga keamanan perbatasan laut," ujar Ade pekan lalu, Selasa (19/7/2016).