JAKARTA, KOMPAS.com - Kursi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dikosongkan sementara, setelah Jenderal Pol Tito Karnavian resmi dilantik menjadi Kapolri.
Tito mengatakan, pekan depan ia akan mengajukan nama yang bisa dipilih Presiden Joko Widodo untuk menggantikan posisinya di BNPT.
"BNPT minggu depan akan kami usulkan," ujar Tito, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Namun, Tito enggan menyebutkan siapa saja calon yang akan diajukannya kepada Jokowi. Presiden akan menentukan siapa yang ditunjuk memimpin instansi pemberantasan terorisme itu.
Tito sudah mengantongi tiga nama yang akan direkomendasikan menjadi Kepala BNPT menggantikan dirinya.
Ia mengaku sudah berbicara dengan internal BNPT dan para pejabatnya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, proses pemilihan Kepala BNPT diawali usulan Kapolri kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Presiden kemudian menyerahkan nama calon Kepala BNPT ke Tim Penilai Akhir (TPA) untuk dikaji, kemudian diserahkan kembali kepada Presiden untuk diputuskan.
"Jadi begitu ada usulan secara resmi dari Kapolri melalui Menko Polhukam, tentunya proses pergantian Kepala BNPT akan segera dilakukan," ujar Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.