TANGERANG, KOMPAS.com - Director of Operations and Engineering PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan membahas masalah keterlambatan jam penerbangan (delay) sejumlah maskapai selama musim libur Lebaran 2016.
Pembahasan akan dilakukan setelah arus balik selesai dan kepadatan penumpang kembali normal.
"Masalah keterlambatan (jadwal penerbangan) di sisi airlines, kami akan koordinasi. Kami akan laporkan data yang kami punya ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," kata Djoko kepada Kompas.com, Sabtu (9/7/2016).
Berdasarkan data yang dikeluarkan PT AP II periode 1-9 Juli 2016, tiga maskapai yang mengalami delay terbanyak adalah Garuda Indonesia dengan 153 delay, Sriwijaya Air dengan 127 delay, dan Lion Air dengan 120 delay.
Jumlah delay tersebut merupakan angka sementara yang dihitung secara otomatis melalui sistem. Selain tiga maskapai tersebut, jumlah penerbangan yang delay atau tertunda belum ada yang mencapai angka 100.
Adapun maskapai dengan jumlah delay paling sedikit, yakni di bawah lima penerbangan yaitu Kalstar, Trigana Air, dan Air Fast Indonesia. Tingginya jumlah delay yang dialami Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air diikuti juga dengan frekuensi penerbangan yang tinggi di Bandara Soekarno-Hatta.
Seperti Garuda Indonesia yang memiliki 1.326 jadwal penerbangan, Sriwijaya Air dengan 466 jadwal penerbangan, dan Lion Air yang memiliki 1.057 jadwal penerbangan.
Meski demikian, menurut Djoko, delay tiga maskapai tersebut masih dalam batas aman. Hal itu dikarenakan delay paling banyak terjadi di bawah satu jam.
Tetapi, dari data yang sama, tampak durasi delay pesawat jadi semakin lama. Bila menjelang hari Lebaran durasi delay kebanyakan masih di bawah satu jam, data per Sabtu siang menunjukkan durasi delay hingga dua jam.
Seperti yang dialami maskapai Sriwijaya Air. Menurut data periode 1-9 Juli 2016, ada 42 pesawat penerbangan domestik Sriwijaya Air yang delay mulai dari satu hingga dua jam. Sedangkan untuk delay di bawah satu jam, ada 75 penerbangan.
Sama halnya dengan Sriwijaya Air, delay satu hingga dua jam juga dialami Garuda Indonesia dan Lion Air. Terdapat 31 delay di atas satu hingga dua jam untuk penerbangan Garuda Indonesia dan 21 delay dari penerbangan Lion Air.
Sedangkan delay di bawah satu jam, untuk Garuda Indonesia ada 117 penerbangan dan Lion Air ada 97 penerbangan.
Sejumlah maskapai juga tercatat mengalami delay hingga tiga jam, seperti Nam Air, Citilink, Sriwijaya Air, Indonesia Air Asia Extra, Lion Air, dan Garuda Indonesia. Jumlah delay sampai tiga jam ini tercatat pada sepuluh penerbangan.