Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Berangkatkan Tujuh Kapal dari Surabaya dan Semarang ke Kalimantan

Kompas.com - 09/07/2016, 16:49 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyiapkan kapal untuk menghadapi arus balik. Kapal tersebut di persiapkan untuk mengangkut arus balik pemudik menuju Kalimantan.

"Untuk menghadapi arus balik Pelni Cabang Semarang menyiapkan tiga kapal tujuan Kalimantan Barat, Tengah dan Kalimantan Selatan," kata Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT. Pelni Akhmad Sujadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/7/2016).

Kapal yang sudah disiapkan antara lain KM. Binaiya yang akan menuju Batulicin berangkat pada hari Minggu (10/7/2016), KM. Lawit tujuan Pontianak berangkat pada hari Senin (11/7/2016), dan KM. Kelimutu menuju Karimunjawa yang berangkat pada hari Sabtu (9/7/2016) dini hari.

Sementara itu, dari Pelni cabang Surabaya akan memberangkatkan KM. Egon menuju dua lokasi, yaitu ke Kumai yang berangkat hari Sabtu (9/7/2016) dan pada hari Senin (11/7/2016) Km. Egon akan berangkat menuju ke Sampit. Pada hari Rabu (13/7/2016), Km. Nggapulu berangkat menuju Balikpapan dan KM. Kalimutu ke Sampit.

Pada hari Kamis (14/7/2016) Km. Bukit. Raya berangkat ke Pontianak dan Km. Nggapulu menuju ke Balikpapan. Selain menghadapi arus balik, Akhmad mengatakan Pelni siap menghadapi pemudik di Kota Semarang dan sekitarnya yang akan berwisata.

"Pelni siap melayani pemudik di Kota Semarang dan sekitarnya yang akan berwisata ke Karimunjawa dengan KM. Kelimutu," ucap Akhmad. Selama arus mudik 2016, Pelni telah mengangkut penumpang sebanyak 447.661 orang.

Kompas TV Pelni "Gak" Naikkan Harga Kapal Laut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com