Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cikampek Menuju Jakarta Padat Merayap

Kompas.com - 08/07/2016, 21:04 WIB

KARAWANG, KOMPAS.com - Jalan tol Cikampek di wilayah Karawang menuju Jakarta tampak padat merayap. Kepadatan arus lalu lintas dari arah Cikampek menuju Jakarta di jalan tol tersebut sudah terlihat sejak Kilometer 66.

Di titik itu terjadi pertemuan arus antara kendaraan dari jalan Tol Cipali dan kendaraan yang melintas dari arah Tol Cipularang.

Sesuai pantauan di lapangan pada Jumat siang hingga malam, kendaraan yang melintasi jalan Tol Jakarta-Cikampek didominasi mobil pribadi.

Kendaraan-kendaraan pribadi yang melintasi jalan Tol Jakarta-Cikampek itu umumnya membawa barang yang tersimpan di bagian atap kendaraan yang ditutup terpal.

Selain karena tingginya volume kendaraan yang melintas, kepadatan arus lalu lintas juga dipicu banyaknya antrean kendaraan yang akan memasuki rest area.

Beberapa pengemudi terpaksa mengantre hingga lebih dari satu jam untuk masuk ke rest area, karena banyaknya kendaraan.

Sementara itu, pengelola jalan Tol Cipali melalui Wakil Dirut PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto sebelumnya sempat mengaku khawatir kepadatan di jalan Tol Jakarta-Cikampek berimbas ke jalan Tol Cipali.

Itu dikhawatirkan karena musim mudik-balik lebaran tahun ini, diberlakukan sistem terintegrasi. Melalui sistem itu, maka kendaraan yang melintasi jalan Tol Cipali terjebak macet di titik pertemuan dua arus.

Dua arus yang dimaksud ialah kendaraan yang melintas dari jalan Tol Cipali dan kendaraan yang melintas dari jalan Tol Cipularang.

Kompas TV Kamis Malam, Tol Cikampek Menuju Jakarta Padat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com