Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly: Jangan Melawan Terorisme dengan Kekerasan

Kompas.com - 07/07/2016, 15:01 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie berharap Pemerintah Indonesia berhati-hati dalam membuat kebijakan terkait upaya pemberantasan terorisme.

Menurut dia, para pemimpin dunia seharusnya tidak membuat kebijakan yang justru akan melahirkan kekerasan seperti kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan War on Terror-nya.

"Saya imbau kepada Pemerintah, jangan melawan kekerasan dengan kekerasan karena malah nanti akan aksi-aksi teror yang baru. Jangan membuat keputusan yang menciptakan kekerasan. Itu hanya akan menciptakan kekerasan lain. Kita bisa belajar dari kegagalan Amerika Serikat soal pemberantasan terorisme," ujar Jimly saat ditemui di rumahnya, Pondok Labu Indah, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2016).

Hal itu disampaikan Jimly menyikapi rentetan serangan teror menjelang Idul Fitri, baik di luar negeri maupun di Indonesia.

(baca: Raja Salman Akan Bertindak dengan "Tangan Besi" Para Pencuci Otak Pemuda Arab Saudi)

Jimly berpandangan, kebijakan tersebut dapat memicu aksi-aksi teror yang baru. Dia percaya apabila kekerasan dilawan dengan kekerasan tidak akan membawa solusi dalam mencegah tindak pidana terorisme.

Oleh sebab itu, Indonesia sebaiknya belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam memerangi terorisme, jangan sampai kebijakan yang diambil justru malah menyuburkan aksi teror.

Dia pun berharap serangkaian peristiwa teror bom yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak mengganggu proses silahturahim di tengah masyarakat.

(baca: Kapolri: Tidak Ada Cara Mujarab Antisipasi Aksi Teror Bom Bunuh Diri)

Menurut Jimly, serangkaian aksi teror tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya teroris itu adalah musuh bersama bangsa Indonesia dan tidak bisa dikaitkan dengan agama manapun.

"Setiap aksi teror itu musuh kemanusiaan dan semua tokoh agama harus merasakannya sebagai musuh bersama. Teroris tidak memiliki agama, sama sekali tidak berhubungan dengan agama. Apalagi dengan Islam sebagai agama yang damai," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Sebelumnya, telah terjadi serangan bom bunuh diri di tiga kota di Arab Saudi, yakni Madinah, Qatif, dan Jeddah, pada Senin (4/7/2016) sore waktu setempat.

(baca: Kapolri: Nur Rohman Diduga Pelaku Tunggal, Berasal dari Kelompok JADKN)

Kemudian, aksi bunuh diri juga terjadi di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa (5/7/2016).

Kompas TV Jokowi: Aksi Kekerasan Harus Kita Kutuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com