Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi dan Revolusi Mental

Kompas.com - 01/07/2016, 16:54 WIB

Sehebat apa pun kelembagaan yang kita ciptakan, selama ia ditangani oleh manusia dengan salah kaprah, tidak akan membawa kesejahteraan.

Menurut Jokowi, sudah saatnya Indonesia bertindak korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental yang menciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan pembangunan bangsa baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara, bersahaja, dan berkesinambungan.

Indonesia memang memerlukan terobosan budaya politik untuk memberantas segala praktik buruk yang sudah terlalu lama berlangsung.

Kita tahu, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengangkat gagasan Trisakti Bung Karno sebagai jiwa dan panduan revolusi mental melalui tiga prinsipnya:

Indonesia yang berdaulat secara politik, Indonesia yang mandiri secara ekonomi, dan Indonesia berkepribadian secara sosial budaya.

Dalam pandangan Presiden Jokowi-JK, istilah mental dipersepsikan sebagai pola pikir, sifat, dan kebiasaan yang menyeluruh baik individu, kelompok, maupun masyarakat untuk bertransformasi menjadi lebih baik.

Tindak lanjut dari konsep Presiden Jokowi-JK dijabarkan dalam tiga program, yaitu Indonesia Ramah, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Kita.

Pijakan baik dan bersih

Bagi Kepolisian Republik Indonesia, revolusi mental adalah titik awal batu lompatan dalam menciptakan polisi dan lembaga kepolisian yang baik dan bersih.

Dengan menjadikan "bisa merasa" sebagai kekuatan moral, diharapkan seluruh insan Polri dapat melakukan kerja-kerja extraordinary (luar biasa).

"Bisa merasa" adalah ungkapan yang memberikan dorongan untuk pertama-tama meyakini bahwa kekuatan moral adalah pilar utama dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai aparatur bhayangkara.

Dengan demikian, Polri bisa menjadi lembaga yang menginspirasi perbuatan-perbuatan nasional.

Kepribadian adalah modal, tidak hanya dalam bentuk aktualisasi pelaksanaan tugas, tetapi sekaligus juga identitas utama yang harus digenggam sebagai perilaku yang memiliki nilai-nilai kemuliaan.

Insan Bhayangkara harus menjadi teladan, kepada diri sendiri, keluarga, organisasi, dan terlebih kepada kepentingan bangsa dan negara secara luas.

Keunggulan moral dapat diterjemahkan sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com