Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Amburadulnya Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma

Kompas.com - 29/06/2016, 08:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, yang dulu dikenal sebagai Pangkalan Angkatan Oedara Tjililitan, telah menorehkan banyak peristiwa bersejarah sepanjang kemerdekaan Republik Indonesia.  

Masih segar dalam ingatan betapa Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma namanya begitu mencuat saat terjadinya peristiwa pemberontakan PKI di tahun 1965.

Setelah itu, setidaknya ada dua peristiwa besar yang dicatat dalam sejarah nasional Indonesia  tentang nilai strategis dari keberadaan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.  

Yang pertama adalah, pada saat terjadinya pembajakan pesawat terbang Garuda Indonesia jenis DC-9 rute Jakarta – Medan pada tanggal 28 Maret 1981.  

Pesawat terbang DC-9 registrasi PK-GNJ dari Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia dengan nama Woyla itu dibajak beberapa saat setelah meninggalkan kota Palembang untuk transit pada rute Jakarta Medan.  

Saat itu, hampir semua persiapan “operasi lapangan” termasuk simulasi pasukan khusus yang akan ditugaskan menyelesaikan pembajakan tersebut dilakukan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Berikutnya adalah saat terjadinya Tsunami Aceh pada hari Minggu tanggal 26 Desember tahun 2004, sekitar pukul 07.58 wib, sebagai akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala richter yang mengguncang dasar laut di barat daya Sumatera.  

Tragedi ini tercatat sebagai yang paling hebat di dunia pada abad ke 21.   Saat itu tidak kurang dari 500.000 nyawa melayang dalam sekejap di sepanjang tepian permukaan bumi yang berbatasan langsung dengan pantai Samudra Hindia.  

Di Aceh sendiri tsunami itu tercatat merengut nyawa dari lebih kurang 170.000 orang.   Gempa ini memang tercatat sebagai gempa ke tiga terdahsyat yang pernah terjadi di sepanjang sejarah dunia.  

Saat itu pusat krisis penanggulangan bencana nasional digelar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.  

Seluruh pesawat terbang yang dimiliki Angkatan Udara saat itu dikerahkan untuk membantu operasi penanggulangan bencana tsunami Aceh.  

Demikian pula pesawat-pesawat terbang lainnya yang diperuntukkan bagi penanggulangan bencana Tsunami Aceh keseluruhannya digerakkan dari pusat kendali operasi bencana nasional di Halim Perdanakusuma.

Masih banyak lagi peran Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma dalam konteks pagelaran operasi udara militer yang berkait dengan pertahanan keamanan Negara Republik Indonesia.  

Di sisi lain, sejak Halim diminta juga untuk membantu program pembangunan nasional dalam pengembangan dan pertumbuhan penerbangan sipil komersial di tanah air, maka munculah beberapa masalah yang mencuat ke permukaan.  

Di samping landasan hukum dan prosedur operasi penggunaan pangkalan udara yang dilakukan bersama-sama antara kepentingan militer dan sipil secara administratif kurang tertata dengan baik, ketersediaan infrastruktur dengan tuntutan frekuensi penerbangan sipil komersial pada realitanya sangat tidak sebanding.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan 'Freelance' Akan Dipotong 3 Persen

PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan "Freelance" Akan Dipotong 3 Persen

Nasional
Buka Peluang Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Nasdem: Komunikasi Kami Bagus

Buka Peluang Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Nasdem: Komunikasi Kami Bagus

Nasional
Pilkada Serentak 2024, Keamanan Papua Jadi Perhatian Khusus

Pilkada Serentak 2024, Keamanan Papua Jadi Perhatian Khusus

Nasional
Dirut Pertamina Sampaikan 2 Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Dirut Pertamina Sampaikan 2 Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Nasional
Nasdem Beri Surat Rekomendasi ke 6 Kader Ikut Pilkada, Ada di Papua dan Bangka Barat

Nasdem Beri Surat Rekomendasi ke 6 Kader Ikut Pilkada, Ada di Papua dan Bangka Barat

Nasional
Wamenkeu Sebut Indonesia Mulai Berproses Jadi Anggota Penuh OECD

Wamenkeu Sebut Indonesia Mulai Berproses Jadi Anggota Penuh OECD

Nasional
Baru 19 Persen Daerah Masuk Kemarau, BMKG Ingatkan Potensi Kering dan Banjir Bandang Sekaligus

Baru 19 Persen Daerah Masuk Kemarau, BMKG Ingatkan Potensi Kering dan Banjir Bandang Sekaligus

Nasional
Menko Polhukam: Mendekati Pilkada, Eskalasi Kerawanan Sedang hingga Tinggi

Menko Polhukam: Mendekati Pilkada, Eskalasi Kerawanan Sedang hingga Tinggi

Nasional
Caleg PKS Diduga Selundupkan 70 Kg Sabu, Polisi Usut Dugaan Uang Mengalir ke Partai

Caleg PKS Diduga Selundupkan 70 Kg Sabu, Polisi Usut Dugaan Uang Mengalir ke Partai

Nasional
Kapolri dan Kejagung Diminta Jelaskan Isu Jampidsus Dibuntuti, Tak Cuma Pamer Keakraban

Kapolri dan Kejagung Diminta Jelaskan Isu Jampidsus Dibuntuti, Tak Cuma Pamer Keakraban

Nasional
Soal Densus 88 Buntuti Jampidsus, Menko Polhukam: Kapolri dan Jaksa Agung Menghadap Jokowi

Soal Densus 88 Buntuti Jampidsus, Menko Polhukam: Kapolri dan Jaksa Agung Menghadap Jokowi

Nasional
KPK Pastikan Akan Banding Putusan Sela Perkara Gazalba Saleh

KPK Pastikan Akan Banding Putusan Sela Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Membaca Sikap Politik PDI Perjuangan

Membaca Sikap Politik PDI Perjuangan

Nasional
Bukan Anies, Nasdem Kini Utamakan Usung Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta

Bukan Anies, Nasdem Kini Utamakan Usung Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta

Nasional
Achsanul Qosasi Klaim Tak Kondisikan Temuan BPK di Proyek BTS 4G

Achsanul Qosasi Klaim Tak Kondisikan Temuan BPK di Proyek BTS 4G

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com