Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UU Tak Mengatur Syarat PNS Harus dari Universitas Ternama

Kompas.com - 02/06/2016, 09:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana yang dilontarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi untuk mengutamakan penerimaan calon pegawai negeri sipil dari kampus ternama, dipertanyakan. 

Anggota Komisi II DPR Hetifah Sjafudian menilai, wacana itu tak berdasar.

Ia mengatakan, Pasal 61 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi PNS jika memenuhi persyaratan.

"Saya kira pernyataan itu tidak memiliki dasar hukum," kata Hetifah, melalui pesan singkat, Kamis (2/6/2016).

Adapun, Pasal 65 ayat (1) mengatur bahwa syarat seorang CPNS diangkat menjadi PNS yakni apabila lulus pendidikan dan pelatihan, serta sehat jasmani dan rohani. Tidak disebutkan bahwa PNS harus berasal dari universitas ternama.

(Baca: Lulusan Kampus Ternama Belum Tentu Penuhi Kualifikasi PNS)

"Juga dalam penunjukan jabatan pimpinan tinggi, syaratnya memenuhi kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan," kata dia.

Pemerintah melalui Kemenpan-RB sebelumnya, menyatakan, walau dalam jumlah terbatas, pemerintah kemungkinan besar akan membuka lowongan pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2016.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan, pihaknya akan memberi syarat berat bagi calon yang akan mendaftar jadi PNS.

(Baca: Menteri Yuddy Dinilai Diskriminasi jika Utamakan Lulusan Kampus Ternama Jadi PNS)

Untuk pelamar umum, walau jumlahnya belum ditentukan, kementerian akan mengutamakan calon dari perguruan tinggi ternama.

"Supaya mendapatkan calon bagus," katanya, pekan lalu.

Yuddy mengatakan, selain dari pelamar umum, pemerintah rencananya akan membuka lowongan PNS dari sekolah kedinasan. Jumlah PNS yang akan dibuka mencapai 11.000.

Selain itu, pemerintah juga akan membuka lowongan PNS untuk dokter dan dokter gigi sebanyak 2.200 PNS.

"Selain itu ada usulan guru 3.000 yang akan ditempatkan di garis depan," kata Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com