Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kooperatif Menyerahkan Diri, Kelompok Santoso Bisa Mendapatkan Keringanan Hukuman

Kompas.com - 25/05/2016, 19:41 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah telah menyampaikan pernyataan kepada kelompok teroris Santoso untuk menyerahkan diri.

Jika tidak, maka akan ditempuh langkah-langkah hukum sesuai prosedur yang berlaku.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, akan ada perbedaan perlakuan hukum kepada kelompok Santoso jika mereka menyerahkan diri.

"Kami mendefinisikan menyerahkan diri sebagai bentuk kooperatif," kata Boy, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Dalam proses hukum, kata Boy, menyerahkan diri dapat menjadi catatan hukum bagi hakim ketika yang bersangkutan menjalani proses peradilan.

Penyerahan diri bisa diajukan sebagai bentuk kooperatif dan dapat menjadi penilaian dalam menjatuhkan hukuman.

"Sebaliknya jika tidak menyerahkan diri, langkah-langkah hukum ini akan terus berjalan," kata Boy.

Kepala Polda Sulawesi Selatan Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menuturkan, hasil Operasi Tinombala, kembali ditemukan satu jenazah yang diduga anak buah Santoso, Selasa (24/5/2016).

Dalam kontak tembak pada 15 Mei 2016, dua anggota kelompok Santoso tewas.

Dua jenazah tersebut baru bisa dievakuasi dua hari setelahnya, pada 17 Mei 2016. Rudy menambahkan, dengan ditemukannya tiga jenazah, maka buronan yang tersisa berjumlah 22 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com