Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Tembak di Australia, TNI Duduki Puncak Klasemen

Kompas.com - 19/05/2016, 11:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad, menjadi juara lomba tembak perorangan di ajang Australian Army Skill and Arms Meeting (AASAM) tahun 2016 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

Prestasi ini merupakan kemenangan berturut-turut sejak tahun 2008.

"Saya sangat senang bisa menjuarai kompetisi AASAM tahun 2016 ini," ujar Poltak selepas ditandu sebagai salah satu bagian dari tradisi kemenangan di AASAM, seperti dikutip situs resmi TNI.

Tidak hanya kehebatan prajurit Indonesia yang ditunjukkan. Kualitas senjata buatan Indonesia juga dibuktikan dalam AASAM.

Pasalnya, Letda Inf Poltak Siahaan menyabet kemenangan dengan menggunakan senapan SS-2 V2 buatan PT Pindad.

Facebook Australian Embassy Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad menjuarai lomba tembak perorangan di ajang Australian Army Skill and Arms Meeting (AASAM) Tahun 2016 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. Ini merupakan kemenangan berturut-turut sejak tahun 2008.
Senapan serbu buatan PT Pindad ini sempat diragukan kualitasnya saat Indonesia menjuarai kompetisi yang sama tahun 2015 lalu.

Tim panitia AASAM meminta agar senjata yang digunakan dibongkar karena diduga tim TNI mengganti "jeroan" SS-2. Nyatanya, tuduhan itu tidak terbukti.

Lomba tembak AASAM digelar sejak 3 hingga 30 Mei 2016 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

Tim petembak TNI AD berjumlah 19 orang dengan Komandan Kontingen Mayor Inf Safrudin yang sehari-hari menjabat Kasi Operasi Staf Operasi Divisi Infanteri 1 Kostrad.

Perolehan medali sementara:

1. Indonesia: 18 emas, 8 perak, 4 perunggu
2. China: 6 emas, 12 perak, 4 perunggu
3. Jepang: 4 emas, 3 perak, 1 perunggu
4. Thailand: 1 emas, 3 perak, 4 perunggu
5. Kanada: 1 emas, 1 perak, 4 perunggu
6. Selandia Baru: 1 emas, 1 perak
7. Anzac: 1 emas, 1 perunggu
8. Korea Selatan: 1 emas
9. Singapura: 1 emas
10. UK: 2 perak, 4 perunggu
11. Malaysia: 1 perak, 2 perunggu
12. Brunei: 1 perak, 1 perunggu
13. USMC: 1 perunggu
14. Australia: -
15. US Army: -
16. Perancis: -
17. Tonga: -
18. Timur Leste: -
19. PNG: -
20. Uni Emirat Arab: -

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com