Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sesalkan Pelibatan Anak-anak dalam Video Kelompok Diduga ISIS Bakar Paspor Indonesia

Kompas.com - 19/05/2016, 07:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyayangkan keterlibatan anak-anak dalam video yang diunggah terduga kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam video tersebut, anak-anak itu terlihat latihan menembak dengan senjata laras pendek dan laras panjang, serta membakar paspor.

"Kami sangat menyesalkan ada pelibatan anak-anak dalam tayangan-tayangan itu. Karena itu tidak pantas dan tidak patut dicontoh generasi Indonesia," ujar Boy di Mabes Polri, Rabu (18/5/2016).

Menurut Boy, dampak beredarnya video ini besar. Sebab, video itu bisa saja menginspirasi anak-anak lain yang menontonnya.

Polri mengimbau masyarakat untuk mengajak generasi muda untuk melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan hukum.

"Sehingga tidak banyak anak-anak generasi yang masih remaja ikut larut dalam berbagai hal-hal yang bernuansa melanggar hukum, mulai dari terorisme, tawuran, narkoba, kekerasan seksual, mabok-mabokan, dan sebagainya," kata Boy.

Boy menganggap video itu sebagai propaganda untuk menyebarluarkan paham mereka dan menimbulkan ketakutan.

Masyarakat pun diminta cerdas memilah informasi sehingga tidak tergiring dengan apa yang ditayangkan oleh kelompok ISIS tersebut.

Boy memastikan akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs tersebut.

"Kami punya response team yang berkaitan dengan masalah pornografi dan radikalisme. Apabila ada hal yang tidak menguntungkan masyarakat, dimungkinkan akan dilakukan blokir," kata Boy.

Sebuah video yang diduga diunggah kelompok ISIS menayangkan puluhan bocah mengenakan baju loreng tentara yang membakar paspor.

Di pertengahan video, pria dewasa bernama Abu Thalha Malizi, dikelilingi puluhan anak, berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan aksen Melayu.

Ia tampak memegang paspor Malaysia berwarna merah. Sementara anak-anak di sekelilingnya juga menunjukkan paspor yang rata-rata berwarna hijau, yakni paspor Indonesia.

(Baca: Beredar Video Kelompok Diduga ISIS Bakar Paspor Indonesia yang Libatkan Anak-anak)

Entah ditujukan kepada siapa, pria tersebut menyampaikan bahwa mereka akan melepas kewargaan Indonesia dan Malaysia dan berbaiat kepada ISIS.

"Kami akan membakar paspor-paspor ini sebagai tanda pembebasan diri kami kepada kamu, wahai pemimpin-pemimpin thaghut (zalim), wahai kerajaan-kerajaan thaghut," ujar pria tersebut.

Tak hanya itu, ada juga ancaman yang dia lontarkan.

"Bahwasanya kami akan datang kepada kamu dengan bala tentara yang kamu tidak akan mampu mengalahkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com