Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Para Ahli di Korsel, Jokowi Cerita soal "Blusukan"

Kompas.com - 17/05/2016, 11:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Jokowi menjadi pembicara kunci dalam acara "The 7th Asian Leadership Conference" di The Shilla Hotel, Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5/2016) pagi. Jokowi berbagi pengalamannya tentang blusukan.

Jokowi mengatakan, blusukan adalah salah satu cara ampuh untuk mengetahui sekaligus menyelesaikan persoalan yang ada.

Sejak menjabat Wali Kota Solo, 11 tahun silam, Jokowi mengaku sudah menerapkan blusukan tersebut.

"(Saat menjabat Wali Kota Solo) saya hanya blusukan, blusukan, dan blusukan. Hanya dengan blusukan dan berbicara langsung dengan masyarakat, saya bisa menemukan hal-hal yang menarik," ujar Jokowi dikutip dari Tim Komunikasi Presiden.

Jokowi mencontohkan satu kasus di Solo yang mampu diselesaikan dengan blusukan, yakni penertiban pedagang kaki lima di alun-alun kota. Keberadaan para pedagang itu ilegal sehingga menyebabkan kemacetan dan sampah di mana-mana.

Awalnya, Jokowi mendapat masukan dari wali kota sebelumnya bahwa peroalan tersebut sulit diatasi.

Sebab, setiap para pedagang itu hendak ditertibkan, timbul kerusuhan dan demonstrasi. Jokowi kemudian mengandalkan blusukan.

Tidak hanya sekali, Jokowi menemui mereka hingga puluhan kali. Bahkan, Jokowi sering mengundang para pedagang makan siang bersama di kantor wali kota.

"Saya berkumpul dengan mereka sebanyak 54 kali. Saya juga undang mereka untuk sarapan, makan siang, dan makan malam sekitar 20 kali," ujar Jokowi.

Tidak sia-sia, pendekatan Jokowi meluluhkan hati pedagang. Setelah tujuh bulan, pedagang berkomitmen untuk pindah lapak ke tempat yang disediakan pemerintah.

Sejak saat itu, alun-alun kota pun menjadi tempat yang nyaman bagi para keluarga untuk rekreasi.

Saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga menerapkan pola yang sama dalam menyelesaikan persoalan kota.

Hanya, Jokowi mengakui, persoalan di Ibu Kota jauh lebih rumit, lebih banyak, dan lebih besar ketimbang di Solo.

Terbang untuk blusukan

Lantas, muncul pertanyaan, apakah Jokowi masih melakukan hal yang sama setelah jadi Presiden? Kali ini, Jokowi berkelakar.

Awalnya, Jokowi mengatakan, dirinya tidak lagi blusukan seperti dahulu.

"Sekarang saya terbang! Saya masih ingin blusukan. Namun, Indonesia adalah negara yang besar," ujar Presiden.

Pernyataan itu disambut tawa dan tepuk tangan para tamu undangan. Namun, Jokowi buru-buru mengatakan bahwa dirinya hanya bercanda.

Meskipun Indonesia adalah negara yang besar, Jokowi memastikan bahwa dirinya akan terus blusukan dari satu daerah ke daerah lain. Pola kerja itu tidak mungkin ditinggalkannya.

Acara itu sendiri merupakan konferensi yang diselenggarakan oleh The Chosunilbo. Panitia menghimpun para ahli dari seluruh dunia untuk berbagi mengenai wawasan dan inovasi sehingga dapat memberikan pemahaman baru bagi para pendengarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com