Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penjemputan 4 WNI

Kompas.com - 13/05/2016, 13:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat anak buah kapal (ABK) WNI telah kembali ke Tanah Air, Jumat (13/5/2016), setelah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Mereka adalah M Ariyanto Misnan (22/nakhoda), Loren Marinus Petrus Rumawi, Dede Irfan Hilmi (25), dan Samsir (35).

Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi mengatakan, proses pembebasan mereka menemui titik terangnya pada Selasa (10/5/2016). Hari itu merupakan kronologi awal pembebasan ABK kapal tunda Henry tersebut.

"Pembebasan tawanan saya disiapsiagakan di Tarakan sejak sebulan lalu. Tiga hari lalu, yakni Selasa, saya dengar perkembangan situasi. Dari perkembangan itu, saya inisiatif merapatkan personel dan peralatan, termasuk kapal," ujar Edy saat menyambut kedatangan empat WNI di Lanud Halim Perdanakusuma , Jakarta, Jumat.

Edy menjelaskan, dirinya kemudian memerintahkan pasukan untuk masuk ke perbatasan Indonesia-Filipina.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Empat anak buah kapal warga negara Indonesia tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (13/5/2016). Mereka sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Pasukan kemudian memasuki hingga Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina, tepatnya hingga 12 mil dari Pulau Data yang berada di depan Pulau Zulu.

"Itu semua saya lakukan atas instruksi Panglima TNI, makanya setelah dapat izin kami langsung masuk ke wilayah itu," kata Edy.

Di Perairan Pulau Data itu, menurut Edy, terjadi komunikasi antara Angkatan Laut Filipina dan TNI AL untuk menentukan lokasi serah terima empat WNI.

Namun, terjadi tarik ulur antara TNI AL dan Angkatan Laut Filipina.

"Ya, biasalah tarik ulur masalah koordinat. Akhirnya, saya sendiri yang memutuskan untuk bertemu di koordinat tertentu dan akhirnya mereka pun sepakat. Kesepakatan itu dicapai pada Kamis (12/5/2016) kemarin pukul 10.00 Wita," tutur Edy.

Saat ditanya apa yang membuat Angkatan Laut Filipina mau mengikuti saran TNI AL, Edy berseloroh, "Ya bisalah, Indonesia kan hebat, makanya mereka nurut."

Setelah itu, pukul 16.35 Wita, terjadi proses serah terima antara Pemerintah Filipina dan Pemerintah Indonesia di koordinat yang telah disepakati.

Serah terima dilakukan di atas KRI Surabaya selaku kapal angkut. KRI Surabaya pun dikawal oleh KRI Ajak selaku kapal tempur dalam proses serah terima tersebut.

Pada Jumat pukul 07.00 Wita, keempat WNI dibawa dari KRI Surabaya ke Lanud Tarakan, Kalimantan Utara, menggunakan helikopter.

Mereka kemudian diterbangkan dari Lanud Tarakan menuju Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.50 Wita.

Rombongan tiba pukul 10.20 WIB disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Empat WNI itu lalu dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Setelah itu, mereka akan dibawa ke Kantor Kementerian Luar Negeri untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing. Rencananya, proses penyerahan tersebut akan dilakukan pada pukul 15.30 WIB.

Keempat ABK kapal tunda Henry disandera kelompok Abu Sayyaf saat berlayar menarik tongkang Christy kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara, dari Cebu, Filipina. Pembajakan terjadi di perairan timur bagian Sabah, Malaysia, Jumat (15/4/2016).

Saat dibajak, lima ABK lainnya, yakni Sembara Oktavian, Leonard Bastian, Rohaidi, Royke F Montolalu, dan Yohanis Serang, dapat menyelamatkan diri (Kompas, 24/4/2016).

Mereka bersembunyi setelah Yohanis Serang, ABK warga Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, curiga melihat kapal cepat dengan penumpang menenteng senjata api melaju kencang ke arah kapal tunda Henry.

Mereka kemudian diselamatkan Angkatan Laut Malaysia.

Sebelumnya, 10 WNI ABK kapal tunda Brahma 12 juga sudah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf pada Minggu (1/5/2016).

Kompas TV Pangkostrad: Tidak Ada Uang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com