JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Mahfud tidak menjelaskan secara spesifik maksud kedatangannya di Gedung KPK.
Ia membantah kedatangannya tersebut terkait perkara yang sedang terjadi antara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
"HMI itu sudah ada yang ngurus, saya ini mau shalat Jumat," ujar Mahfud sebelum memasuki Gedung KPK.
Sebelumnya, Mahfud pernah memberi tanggapan terkait persoalan pimpinan KPK dengan HMI. Menurut dia, konflik yang terjadi antara HMI dan Saut sama sekali tak ada hubungannya dengan KPK.
Dia berharap publik tidak menangkap yang sebaliknya. (Baca: Mahfud MD: Ini Murni Urusan HMI dengan Pak Saut, Bukan HMI dengan KPK)
Mahfud mengatakan, KAHMI telah melaporkan Saut kepada kepolisian, dan proses itu akan terus berlanjut.
Di dalam laporan tersebut, permintaan maaf yang dilakukan Saut harus secara spesifik sebagaimana yang diminta dalam laporan.
(Baca: Mahfud MD: Pak Saut Harus Meminta Maaf Lima Hari Berturut-turut)
Pimpinan KPK meminta waktu bertemu PB HMI dan KAHMI untuk menyikapi kesalahpahaman atas pernyataan Saut.
Pimpinan KPK berharap PB HMI dapat memahami bahwa KPK tidak pernah berniat untuk mendiskreditkan kredibilitas HMI. Terlebih lagi, Saut telah menyampaikan permintaan maaf kepada HMI.
Sebelumnya Saut meminta maaf kepada keluarga besar HMI. Ia mengaku tidak bermaksud menyinggung HMI maupun lembaga lainnya.
Saut merasa ada kesalahpahaman atau persepsi atas pernyataannya. (Baca: Saut Situmorang Minta Maaf kepada Keluarga Besar HMI)
Dalam diskusi di salah satu televisi swasta, Saut mengatakan, "... karakter integritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar, orang-orang cerdas...."
"Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK 1. Lulus itu dia anak-anak mahasiswa, pintar. Tetapi, begitu menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun peraturan-peraturan itu tidak pernah kita jalankan...," kata dia.