Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Belum Jelas Adanya Pemerkosaan Remaja di Manado

Kompas.com - 10/05/2016, 14:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda pemerkosaan yang dialami SC, remaja asal Manado. Kesimpulan tersebut didapat dari hasil visum oleh Polres Manado.

"Dari visum itulah diketahui belum jelas adanya memang pemerkosaan itu karena dilihat dari tanda-tanda kekerasan tidak ada," ujar Badrodin di Mabes Polri, Selasa (10/5/2016).

Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polda Manado karena dianggap lokasi kejadiannya di sekitar wilayah Manado. Badrodin pun telah menginstruksikan agar dilakukan penyelidikan kembali dengan memeriksa saksi dan korban.

(Baca: Gadis Ini Kisahkan Kronologi Dirinya Diperkosa 15 Pria)

"Bisa jelas ini apakah memang itu pemerkosaan apakah bukan, tentu itu harus dalami," kata Badrodin.

Berdasarkan informasi dari kepolisian setempat, kata Badrodin, korban masih belum sepenuhnya sadar. Namun, belum diketahui apakah korban dalam pengaruh narkoba atau tekanan mental akibat pemerkosaan.

"Karena informasi hasil pemeriksaan itu memang mereka sempat pesta narkoba, itu yang harus dilakukan pemeriksaan lebih intensif terhadap saksi-saksi," kata dia.

(Baca: Polisi Sebut Bolangitang Bukan TKP Pemerkosaan Gadis Asal Manado)

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Wilmar Marpaung membantah adanya pemerkosaan terhadap SC oleh 15 pria.

Menurut Marpaung, berdasarkan fakta keterangan ahli visum, kondisi luka di dalam kemaluan korban merupakan luka lama, bukan pada waktu kejadian. Sebelumnya, kata Kapolda, korban pernah berhubungan layaknya suami istri.

"Fakta hasil visum itu yang kami pegang. Itu tidak boleh dibantah hasil keterangan dokter," ujar Marpaung.

(Baca: Polisi Bantah Adanya Pemerkosaan Gadis Asal Manado oleh 15 Pria)

Direskrimum Polda Sulut Kombes Pitra Ratulangi dalam keterangannya memperkuat pernyataan Kapolda Sulut.

"Keterangan dokter yang memeriksa, dalam kemaluan korban, tidak ditemukan sperma," ujar Pitra.

Dengan demikian, menurut Pitra, dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini tidak ditemukan adanya unsur pemerkosaan.

Kompas TV Polisi Sebut Tak Ada Tanda Pemerkosaan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com