Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Pandjaitan: Jangan Seolah-olah Kita Ini Bangsa Pembunuh...

Kompas.com - 02/05/2016, 13:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi lembaga swadaya masyarakat yang hendak menyerahkan data jumlah kuburan massal korban tragedi 1965.

Dengan begitu, menurut Luhut, sejarah justru dapat diluruskan.

"(Masalahnya) adalah untuk meluruskan angkanya. Jadi, jangan bangsa ini seolah-olah bangsa pembunuh dengan mengatakan ratusan ribu yang meninggal, atau jutaan malah. Kami ingin realistis angkanya itu kira-kira berapa, sih?" ujar Luhut di Istana, Senin (2/5/2016).

"Kalau nanti sudah melihat semua itu, kita mungkin sampai pada angka berapa, ya sudah, tutup," lanjut Luhut.

Dia tidak menjelaskan secara detail mengenai langkah kongkret dari pemerintah, baik menutup perkara tersebut dengan meminta maaf kepada keluarga, maupun menempuh jalur yudisial dengan mencari pelakunya.

(Baca: Siang Ini, YPKP Akan Serahkan Data 122 Kuburan Massal Korban 1965 ke Luhut)

Luhut menyebutkan, penyelesaian dilakukan dengan rekonsiliasi.

"Bangsa ini biarlah kembali rekonsiliasi, jangan lagi menengok masa lalu," ujar Luhut.

Dia menekankan, pemerintah mengupayakan penyelesaian perkara HAM berat masa lalu dengan pendekatan kemanusiaan. Ia meminta publik mendukungnya dengan tidak melontarkan pernyataan yang membuat suasana menjadi gaduh.

"Spirit kami, tidak perlu gaduh. Dulu bertahun-tahun tidak diselesaikan, ini kami selesaikan. Jangan bikin gaduh juga. Bantu kami juga untuk menyelesaikan," ujar Luhut.

(Baca: Ini Lokasi Pembunuhan Massal Tragedi 1965 di Sumatera)

Sebelumnya, Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 menyatakan akan menyerahkan data jumlah kuburan massal korban tragedi 1965 ke Kemenko Polhukam pada Senin siang ini. Data yang akan diberikan disebut-sebut hanya 10 persen dari jumlah yang sebenarnya.

"Data yang akan diserahkan ada 122 kuburan massal, tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Ini baru 10 persennya. Data lebih lengkap sedang disiapkan oleh anggota YPKP yang lain," kata Ketua YPKP 1965 Bejo Untung.

Kompas TV Kuburan Massal Korban 1965 Ada di Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com