Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Perompakan Kapal, Indonesia, Filipina dan Malaysia Bertemu Pekan Depan

Kompas.com - 28/04/2016, 13:35 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan melakukan pertemuan Trilateral dengan Pemerintah Malaysia dan Filipina di Gedung Pancasila, Kompleks Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (5/5/2016).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir mengatakan, dalam pertemuan tersebut, pihak Malaysia dan Filipina akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata masing-masing negara.

Arrmanatha menjelaskan, pertemuan Trilateral itu atas instuksi Presiden Joko Widodo. Harapannya, Indonesia bisa duduk bersama dengan Malaysia dan Filipina untuk membicarakan soal peningkatan keamanan wilayah, khususnya kawasan Sulu dan Sulawesi.

(baca: Tujuh Bulan Disandera, Warga Kanada Akhirnya Dipenggal Abu Sayyaf)

"Pertemuan Trilateral itu nanti akan membahas soal upaya meningkatkan keamanan di wilayah yang banyak terjadi perompakan dan penyanderaan seperti di wilayah perairan Sulu dan Sulawesi. Semua menteri konfirmasi hadir," ujar Arrmanatha saat jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Ia mengatakan, selain membahas situasi keamanan maritim, Menlu juga akan memastikan kerja sama di bidang ekonomi tidak terganggu dengan adanya perompakan.

(baca: Aquino Bersumpah untuk Melumpuhkan Kelompok Abu Sayyaf)

Diharapkan, pertemuan tersebut akan menghasilkan joint statement dalam menjaga keamanan kawasan, menjaga stabilitas ekonomi dan peningkatan koordinasi.

"Saat ini yang kami inginkan adalah peningkatan koordinasi keamanan, mengingat perairan Sulu dan Sulawesi merupakan jalur transportasi perdagangan. Apabila terjadi ancaman akan menggangu perekonomian," kata dia.

Selain itu, akan ada juga MoU antara ketiga panglima. Mou tersebut akan berisi detail perjanjian kerja sama oleh angkatan bersenjata untuk memastikan keamanan maritim di wilayah perairan ketiga negara.

(baca: Jokowi Tegaskan Tidak Akan Bayar Tebusan ke Abu Sayyaf)

"Ini merupakan inisiatif Indonesia yang menunjukkan kepemimpinannya di ASEAN, seperti tahun lalu soal illegal immigration. Ini juga merupakan komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan kawasan dan memberikan kondisi yang kondusif di kawasan," kata Arrmanatha.

Kompas TV Jatuh Tempo, Abu Sayyaf Ancam Eksekusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com