Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bantah Ada Bentrok di Tolikara yang Sebabkan Kebakaran dan Korban Tewas

Kompas.com - 25/04/2016, 13:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri menyatakan bahwa kabar bentrok di Kabupaten Tolikara sejak awal April 2016 lalu merupakan kabar burung.

Menurut dia, setelah dicaritahu langsung ke lapangan, ternyata kerusuhan antara Distrik Gika dan Panaga itu tidak ada.

"Ada pemberitaan di Tolikara, ada konflik atau kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa, sudah kita kroscek Kapolda Tolikara bahwa informasi itu tidak benar," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto, Senin (25/4/2016).

Kabar tersebut sebelumnya didapatkan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolikara, Feri Kagoya.

Dikabarkan sebanyak 95 rumah terbakar dan satu orang tewas akibat bentrok tersebut. (Baca: 95 Rumah Terbakar akibat Konflik di Tolikara, 1 Orang Tewas)

Kepolisian setempat langsung melakukan kroscek ke lapangan. Ternyata, kerusuhan dan pembakaran rumahnitu tidak terjadi.

"Saya tegaskan tidak ada kejadian kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa selama bulan April di Tolikara ini dan hal tersebut udh dkonfirmasi oleh Kapolres," kata Agus.

Menurut Agus, info yang diterima BPBD itu tidak didapatnya sendiri, melainkan dari orang lain. Setelah mendapat informasi, BPBD tidak mengecek langsung ke lapangan untuk melihat kejadian itu benar atau tidak.

"Konflik itu tidak benar, saya juga tidak tahu kenapa Feri menyampaikan info seperti ini," kata Agus.

"Sekarang masih menunggu langkah lebih lanjut di sana karena ini menyesatkan dan tidak bagus disebarkan ke masyarakat " kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengaku mendapatkan informasi adanya bentrok di Tolikara dari BPBD setempat.

Menurut dia, penyebab konflik sosial ini adalah persoalan pembagian bantuan dana Respek yang dinilai tidak adil antardistrik.

Menurut Sutopo, tercatat satu orang meninggal dunia, atas nama David Manipo (24). Selain itu, 17 orang luka berat dan 15 orang luka ringan. Adapun kerugian materi berupa 95 rumah terbakar.

Dia menambahkan, banyak masyarakat yang mengungsi ke distrik lain. Namun, BPBD Tolikara berusaha memenuhi kebutuhan dasar bagi pengungsi, meskipun kendala di lapangan adalah medan yang sangat berat.

"Selain itu juga kerusakan pertanian, penjarahan ternak, dan kehilangan harta benda, yang mana kerugian keseluruhan masih dalam perhitungan BPBD," ujar Sutopo.

Komisi III sudah berulang kali mengingatkan bahwa yang terpenting saat ini adalah penambahan jumlah pegawai di LP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com