Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Muncul Perpecahan dalam Kelompok Santoso

Kompas.com - 20/04/2016, 13:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto mengatakan, kelompok teroris Santoso kian terdesak di pegunungan Poso.

Bahkan, berdasarkan informasi tim gabungan di Poso, terjadi friksi di internal kelompok karena sejumlah masalah.

"Ada disampaikan perpecahan di sana tentang bagaimana perjuangan ke depan dan perlakuan ke kelompok," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Salah satu masalah mereka, yaitu para anggota keberatan dengan perintah Santoso untuk melindungi keluarganya. Santoso meminta bawahannya untuk memperlakukan istrinya secara khusus.

"Padahal mereka lagi berjuang, tapi mereka juga disuruh menjaga keluarga Santoso. Ini yang membuat mereka terpecah," kata Rikwanto.

Selain itu, anggota kelompok Santoso mulai kelaparan. Pasalnya, tim gabungan Tinombala telah menutup jalur logistik sehingga keberadaannya terkucil dari pemukiman.

"Jalur yang mereka biasa lewati cari logistik, kita isolasi. Kalau mereka mau turun cari logistik, kemungkinan sangat kecil," kata mantan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri itu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian sebelumnya menyebut, mental kelompok teroris Santoso semakin hari semakin jatuh.

(baca: Tito: Kelompok Santoso Semakin Lemah, Mental Jatuh)

Operasi Tinombala yang digelar pemerintah semakin melemahkan kelompok mereka. Satu per satu, anggota kelompok Santoso di Poso, ditangkap. Ada pula yang tewas ditembus peluru aparat.

"Jalur logistik mereka hilang, jadi kelaparan. Jalur komunikasi mereka berkurang. Otomatis mereka buta informasi dunia luar," ujar Tito di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).

"Dalam waktu dua bulan, 14 orang dari mereka kami tangkap, baik hidup atau mati. Dari yang hidup ini mendapatkan keterangan bahwa kelompok mereka itu semakin lemah, mental kelompok Santoso semakin jatuh," lanjut Tito.

Informasi terbaru, jumlah kelompok Santoso yang tersisa dari yang semula 41 orang, sekarang tinggal tersisa 27 orang.

Mereka membentuk grup-grup kecil dan disebar. Adapun Santoso, menurut Tito, berada di grup yang berisi tujuh orang.

Dua di antara tujuh orang tersebut adalah perempuan. Tito meyakini kondisi itu sangat menguntungkan aparat.

"Kalau TNI/Polri mempertahankan kekuatan operasi Tinombala, apalagi lebih giat lagi masuk ke hutan, saya yakin kelompok ini akan tertangkap seluruhnya," kata Tito.

Kompas TV Dua Anggota Kelompok Santoso Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com