Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Airlangga Pribadi Kusman
Dosen Universitas Airlangga

Pengajar Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga  

Associate Director Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC)  

 

Sosialisme bagi Mereka yang Kaya dan Kapitalisme bagi Mereka yang Miskin

Kompas.com - 17/03/2016, 19:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Kebanyakan dari mereka adalah para medioker yang cukup puas dengan hidup dalam kenyamanan di tengah kesempatan luas untuk memperkaya diri sendiri.

Sebagai salah satu contoh kita bisa melihat hal itu dalam dinamika pertarungan di tingkat partai politik. Menjelang momen politik Munaslub Partai Golkar, kita menyaksikan partai ini menghadapi beberapa persoalan moral politik yang tidak membanggakan (memalukan).

Momen yang mengecewakan tersebut terkait dengan keterlibatan dari kader partai tersebut dalam problem etis terkait dengan indikasi permintaan konsesi saham dalam kasus penambangan Freeport Inc.

Hal ini diikuti oleh berita tentang bertaburannya uang yang disebarkan di antara para kader menjelang momen politik tersebut. Fenomena seperti di atas menjadi hal yang lumrah dalam setiap perhelatan politik, mengingatkan kita akan lontaran sosiolog legendaris Karl Marx “History repeats itself, first as tragedy, than as farce” (Sejarah berulang kembali, pertama sebagai tragedi, kemudian sebagai lelucon!).

Kalau memang partai sebesar Partai Golkar tidak memiliki kader lain yang lebih kredibel, jangan kaget kalau partai mereka ditinggal oleh rakyat Indonesia dan digilas oleh laju sejarah!

Yang harus disadari setiap politisi saat ini adalah mereka kerapkali mengulang-ulang sikap-sikap medioker yang sama di tengah kesadaran politik setiap warga negara yang semakin lama semakin tinggi.

Tentu ketika melihat realitas politik kita sekarang, bentuk-bentuk politik ala medioker yang mengejar kepentingan diri dibandingkan keutamaan sosial masih berkuasa. Sampai kapan keadaan seperti ini akan terus berlangsung? Seberapa lama mereka bisa bertahan dengan sikap-sikap yang oleh publik dianggap sebagai lelucon yang tidak lucu?

Penggambaran muram atas realitas politik yang tengah berlangsung di Indonesia ini tentu tidak dimaksudkan membuat kita pesimis. Indonesia bukanlah negeri tanpa masa depan.

Di antara begitu banyaknya ketidakpedulian dan keserakahan perilaku para politisi kita, masih tetap muncul para politisi negarawan yang memegang suluh pencerah di tengah tantangan bernegara yang begitu berat.

Hal yang mirip juga tengah kita saksikan dalam momentum menjelang Pilkada Jakarta 2017. Betapa kuatnya perasaan insecure dan kepanikan berkembang dari kubu partai-partai politik ketika tampilnya tokoh kandidat dari calon perseorangan yang mendapatkan dukungan publik begitu luas.

Semestinya fenomena ini membuat mereka bercermin bahwa bisa jadi banyak kader partai yang tangguh dan berkomitmen. Karena belenggu kepentingan dan kekuasaan oligarki untuk mempertahankan kemakmuran selama ini, tokoh-tokoh politisi seperti ini tidak dapat tampil ke depan merehabilitasi partai politik yang sudah saatnya direformasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com