Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Kisah Dewi Soekarno dan Tiga Opsi Tawaran Soeharto

Kompas.com - 11/03/2016, 20:16 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menurut penulis Jepang, Aiko Kurasawa, ada seorang perempuan Jepang yang hadir di tengah pergolakan politik dan limbungnya kekuasaan Soekarno pasca-peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Namanya Ratna Sari Dewi, yang diperistri Soekarno pada tahun 1962.

Dalam bukunya yang berjudul Peristiwa 1965: Persepsi dan Sikap Jepang, Aiko menulis bahwa perempuan yang dikenal dengan nama Dewi Soekarno itu melakukan berbagai upaya rekonsiliasi antara Soekarno dan Angkatan Darat.

Ia pun rela pergi ke Jepang, bertemu dengan Perdana Menteri Sato pada 6 Januari 1966 untuk meminta dukungan bagi Soekarno.

"Namun, saat itu, Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk berada di sisi Soeharto, dan secara bertahap meninggalkan Soekarno," ujar Aiko dalam diskusi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Dalam periode tahun 1965, Jenderal M Jusuf pernah mendatangi Dewi sambil mengatakan bahwa dia diutus oleh Soeharto.

Jusuf prihatin dengan posisi Soekarno yang selalu dikelilingi oleh Soebandrio dan Hartini yang pro-PKI.

Ia minta kepada Dewi untuk membujuk suaminya agar menyerahkan kekuasaan politik kepada Soeharto secara damai, dengan sepenuhnya tetap menyandang status sebagai presiden.

Jusuf berkata, hanya Dewi yang sekarang dapat membujuk Soekarno. Pasca-Supersemar, menurut Aiko, Dewi belum sadar sama sekali atas seriusnya dampak Supersemar terhadap Soekarno.

Dewi disebut begitu gembira dengan pelarangan terhadap PKI dan penahanan terhadap Soebandrio.

Pada tanggal 15 Maret 1966, Dewi merencanakan jamuan makan malam untuk merayakan pelarangan terhadap PKI. Namun, acara tersebut dibatalkan karena Soekarno marah besar ketika mendengar rencana itu.

Aiko juga menceritakan, pada tanggal 20 Maret 1966, Soeharto pernah bermain golf dengan Dewi.

Menurut pemberitaan media Jepang, Asahi Shimbun, tanggal 23 Maret 1966, saat bermain golf, Soeharto mengusulkan tiga opsi kepadanya sehubungan dengan nasib suaminya nanti.

Pertama, pergi ke luar negeri untuk beristirahat. Kedua, tetap tinggal sebagai presiden sebulan saja. Ketiga, mengundurkan diri secara total.

Soeharto merekomendasikan opsi pertama dan menyarankan Jepang atau Mekkah sebagai tempat peristirahatan.

"Belakangan, Dewi memberikan kesaksian kepada saya bahwa begitu mendengar tiga opsi saran Soeharto itu, Dewi menyadari bahwa ia dan suaminya telah kalah dalam pertandingan ini," tulis Aiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com