Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akom: Pemimpin Golkar Mendatang Harus Berteman dengan Pemerintah

Kompas.com - 10/03/2016, 16:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar, Ade Komarudin mengaku telah menyerap aspirasi dari 23 DPD I dan II Partai Golkar. Aspirasi itulah yang akhirnya mendorong Ade untuk mengikrarkan dirinya untuk menyatukan kembali Partai Golkar yang tengah berkonflik.

Menurut rencana, Ade akan membacakan ikrar penyatuan itu di Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta, Jumat (11/3/2016) malam. Ade pun telah meminta izin kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku penguasa keraton.

"Saya ingin berikrar mempersatukan Golkar, sekarang dan, masa depan. Sehingga, partai ini bisa berkiprah kepada masyarakat," kata Ade di Kompleks Parlemen, Kamis (10/3/2016).

(Baca: Di Bawah Pohon Beringin Keraton Yogyakarta, Akom Akan Deklarasi Jadi Caketum Golkar)

Setidaknya, menurut dia, ada tiga hal utama yang menjadi aspirasi DPD I dan II kepada DPP Partai Golkar. Pertama, mereka ingin agar Golkar kembali menjadi organisasi fungsional yang membantu pemerintahan sesuai sejarahnya.

"Jangan sekali-kali mencoba untuk melakukan perlawanan kepada pemerintah, tetapi pro aktif membantu program pemerintahan," kata dia.

Selain itu, mereka juga berharap agar pemimpin Golkar yang akan datang bukanlah sosok yang sedang memiliki persoalan hukum atau berpotensi terjerat persoalan hukum.

(Baca: Putusan MA Buyarkan Rencana Munas Golkar)

"Ketiga, pemimpin Golkar mendatang agar berteman, nyaman pemerintah dengan yang bersangkutan," ujarnya.

Ketua DPR itu pun tak mempersoalkan mengenai waktu pelaksanaan musyawarah nasional Partai Golkar yang kembali diundur. Sebab, ia menilai, apa yang disampaikan esok baru sebatas ikrar, bukan deklarasi pencalonan.

Pasca terbitnya putusan Mahkamah Agung atas gugatan kasasi yang diajukan kubu Agung Laksono, penyelenggaraan Munas yang semula dijadwalkan pada pertengahan April 2016 diundur.

Menurut Wakil Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Riau, Bambang Soesatyo, munas paling cepat diselenggarakan Mei 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com