Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pilgub DKI, Ganjar Pranowo Ikuti Langkah Ridwan Kamil

Kompas.com - 01/03/2016, 14:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya memberikan sikap tegas terkait rencana pencalonan dirinya sebagai gubernur DKI Jakarta. Ganjar sebelumnya sempat digadang akan diusung PDI Perjuangan untuk menjadi pesaing calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.

"Wong saya jadi gubernur, masa jadi gubernur lagi?" kata Ganjar di sela-sela kegiatan HUT Ke-97 Dinas Pemadam Kebakaran di Alun-Alun Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/3/2016).

Langkah yang diambil Ganjar seakan mengikuti jejak Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu sebelumnya telah menegaskan tak akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Namun, ada yang unik dari sikap kedua bakal calon gubernur itu.

(Baca: Celetukan Ahok, Emil, dan Ganjar untuk Posisi DKI 1)

Sikap itu diambil setelah keduanya bertemu dengan Basuki di Balai Kota Jakarta, pekan lalu. Saat itu, Basuki sempat berseloroh jika Ganjar akan mengikuti kontes Pilkada DKI Jakarta 2017, jika dirinya tidak mencalonkan diri kembali.

Sementara itu, Emil menyatakan akan mengumumkan keputusannya untuk maju atau tidak saat Pilkada DKI Jakarta, Senin (29/2/2016).

Basuki yang saat itu berdiri di samping Emil pun terlihat tersenyum mendengar pernyataan Emil.

(Baca: Ganjar: Saya Gubernur Kok Disuruh Jadi Wagub, Kamu Menghina Saya?)

Di tengah-tengah percakapan itu, Ganjar justru melontarkan celetukannya.

"Jadinya (pengumuman) Senin, yo? Aku Selasa berarti (pengumuman soal ikut atau tidak dalam Pilkada DKI 2017)," kata Ganjar, yang mengundang gelak tawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com