Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romantisme Ala Megawati dan Taufiq Kiemas

Kompas.com - 14/02/2016, 22:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah cinta Megawati Soekarnoputri dengan Taufiq Kiemas terbilang unik. Nuansa politik kental terasa dalam kisah cinta keduanya.

Dalam buku berjudul "Pak Taufiq dan Bu Mega" yang ditulis Rahmat Sahid disebutkan, romantisme ala Mega dan Taufiq itu terjadi ketika Taufiq mengajak Mega makan di luar rumah.

Di tempat yang seharusnya menjadi tempat quality time mereka itulah, Taufiq menyampaikan unek-uneknya. Soal politik terutama.

"Kalau sudah bilang, 'Ma, ayo nanti kita makan', saya langsung telepon Pram (Pramono Anung). Saya tanya ke dia, 'Pram, bapakmu habis ngomong apa?'" ujar Mega dalam buku tersebut.

Tidak hanya ke Pram, Mega juga mengorek informasi soal apa yang akan dikatakan suaminya itu ke Tjahjo Kumolo.

Di tempat makan, suasana romantis terkadang bisa berubah menjadi canggung. Sebab ada hal yang diungkap Taufiq tidak disetujui Megawati.

Sudah menjadi rahasia umum jika Taufiq dan Mega kerap berbeda pandangan tentang dinamika politik tanah air. Terutama soal apakah PDI Perjuangan masuk ke dalam struktur pemerintahan atau tetap menjadi oposisi untuk menyeimbangkan pemerintah.

Jika sudah 'mentok', Taufiq terkadang 'ngambek' dan menyebut Mega sebagai seorang yang keras kepala. Namun, perbedaan itu justru menjadi bumbu bagi keharmonisan keluarga mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com