Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasi Pornografi, Pemerintah Kaji Larang Pelajar Bawa Ponsel dan "Gadget" ke Sekolah

Kompas.com - 14/02/2016, 14:33 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Maraknya pornografi di kalangan pelajar menimbulkan keresahan tak hanya bagi orangtua tetapi juga  masyarakat. Dari berbagai medium, telepon seluler dianggap sebagai peranti yang paling masif menjadi alat penyebaran pornografi.

“Ke depan, saya akan bekerja sama dengan beberapa kementerian untuk melarang pelajar membawa ponsel dan gadget ke sekolah,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise saat ditemui di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Minggu (14/2/2016).

Menurut Yohana, pelajar harusnya mendapat pengawasan saat berselancar internet melalui gadget. Bila tidak, mereka bisa mengakses informasi yang tidak baik seperti situs video porno.

“Harap jadi perhatian, baik bagi orangtua maupun guru, bilamana terdeteksi anak sedang menggunakan gadget-nya untuk melihat situs porno, segera tegur!” tegas Yohana.

Selain situs video porno, Yohana juga meresahkan pelajar yang sering mengakses media sosial. Pada jam-jam sekolah, kegiatan belajar mengajar kerap terganggu akibat hal tersebut.

“Kegiatan yang bisa menimbulkan perilaku tidak terpuji harusnya dibatasi,” kata Yohana.

Saat ini, pembatasan ponsel dan gadget ke sekolah masih berupa rencana. Namun, Yohana berharap aturan soal pembatasan itu segera disahkan, mengingat dampak ponsel pada pelajar tak selamanya baik.

“Tentu kita semua berharap anak-anak ini menjadi generasi yang berkualitas. Merekalah yang akan jadi Presiden, Menteri, Gubernur, dan orang penting lainnya. Kita harus persiapkan mereka dari sekarang,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com