Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Revisi UU KPK, Jokowi Diminta Jangan seperti Pegang Bara Panas

Kompas.com - 02/02/2016, 11:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pemerintah seharusnya melempar bola kepada DPR terkait revisi UU Nomor 32 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Revisi UU ini telah disepakati masuk prioritas Program Legislasi Nasional 2016. Usulan revisi tersebut menjadi inisiatif DPR.

Ia menampik bahwa DPR ngotot melakukan revisi UU KPK.

"Kami sebenarnya sudah agak diam. Yang ungkit0ungkit lagi masalah ini kan pemerintah. Jangan pemerintah seakan lempar bola lagi ke DPR," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2016).

Fahri mengatakan, Presiden Joko Widodo harus dapat meyakinkan semua pihak bahwa korupsi merupakan masalah besar yang harus ditangani bersama. 

"Jangan sampai Jokowi seperti memegang bara panas. Kucing-kucingan, seolah-olah ada yang suka KPK ada yang benci KPK," kata dia.

Ada empat poin pembahasan di dalam revisi UU KPK, yaitu pembentukan dewan pengawas, penambahan wewenang penerbitan surat perintah penghentian penyidikan (SP3), pengaturan tentang penyadapan dan wewenang mengangkat penyidik sendiri.

Namun, rencana revisi UU tersebut menuai kontroversi. Sebab, poin-poin yang diusulkan untuk direvisi dinilai melemahkan KPK.

"Makanya saya minta agar dielaborasi. Kalau kita menganggap bahwa korupsi adalah suatu problem sistemik mendasar, merata, dan sudah akut, maka semua orang harus sepakat mengatasinya," kata Fahri.

Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, tidak ada naskah akademik yang menjadi rujukan pasal-pasal yang akan direvisi. Hal itu dianggap cacat prosedur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com