Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Netizen" Ingin Jokowi "Usil" Sesekali

Kompas.com - 28/01/2016, 15:09 WIB

Bukan yang pertama

Dalam catatan Kompas, Presiden Jokowi bukan yang pertama kali mengajak makan siang para penggiat sosial media di Istana Negara. Pada medio Desember lalu, Presiden juga mengajak makan siang para penulis di Kompasiana. Presiden, waktu itu, justru balik mengundang para penulis di Kompasiana makan siang di Istana Negara saat mereka mengundang Presiden menghadiri pembukaan Kompasianival 2015. Sebelumnya, pada Mei 2015, Presiden Jokowi juga mengundang penggiat sosial media lainnya makan siang bersama di Istana Negara.

Sebelum berdialog, pertemuan diawali dengan makan siang yang diikuti penggiat sosial media dari beragam latar belakang. Mereka dipilih secara acak tanpa memandang latar belakangnya. Bahkan, sebagian tak saling kenal dan baru bertemu di Istana.

Sebagian besar dari mereka menyangkal bahwa mereka relawan Jokowi saat Pemilu 2014. Alexander mengaku sebagai pendukung pemerintahan yang baik. "Saya bukan relawan," kata Alexander, yang juga diamini oleh rekan-rekannya.

Siang itu, penggiat sosial media juga baru tahu bahwa kerja Presiden nyaris tak kenal waktu, dari pagi hingga menjelang tengah malam. Begitu banyak jadwal formal dan informal yang harus dijalani sepanjang hari.

Gambaran betapa Presiden yang "gila kerja" juga belum tersampaikan di media sosial. Ibaratnya, keringat Presiden tak terlihat menetes walau jadwal kegiatannya padat setiap hari. Meskipun hampir semua kegiatan itu dirilis di sejumlah laman resmi pemerintah, semua informasi di sana belum menggambarkan jerih payah Presiden memikirkan negara.

"Ini pekerjaan rumah yang harus dilakukan tim di sekitar Presiden," kata Syafiq Pontoh, penggiat media sosial yang hadir.

Menurut peneliti Charta Politika Yunarto Wijaya, acara itu merupakan sikap Presiden sebagai langkah seorang pemimpin yang ingin mendengarkan persoalan dari bawah. Presiden tak puas dengan mendengarkan laporan para menteri dan orang-orang dekatnya. Hal itu dibuktikan dengan pertemuan-pertemuan serupa dengan pedagang kaki lima, tukang ojek, pedagang pasar, pengusaha, budayawan, akademisi, ekonom, dan elite politik.

Untuk menata PKL di Solo, misalnya, Jokowi harus menggelar pertemuan 54 kali. Begitu juga ketika memimpin Provinsi DKI Jakarta, saat Jokowi menggelar pertemuan puluhan kali saat ingin menata pedagang Pasar Blok G Tanah Abang, Waduk Pluit, ataupun pembebasan lahan untuk proyek pemerintah lain.

"Bentuk komunikasi dengan netizen hanya konsekuensi adaptasi dengan pendekatan teknologi untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Sebab, sosial media adalah sebuah instrumen wajib yang digunakan hampir semua lapisan masyarakat saat ini," kata Yunarto. (NDY)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Januari 2016, di halaman 4 dengan judul "Saat 'Netizen' Ingin Jokowi 'Usil' Sesekali".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com