Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Bakrie Lempar Handuk?

Kompas.com - 27/01/2016, 00:52 WIB

Panggung politik adalah pergelaran seni mengolah berbagai kemungkinan untuk memenangkan perjuangan seperangkat cita-cita guna mewujudkan kehidupan bersama yang ideal melalui adu strategi, siasat, dan kecerdikan.

Namun, pakem tersebut dalam praktiknya selalu terdistorsi berbagai kepentingan sempit dan pragmatis.

Bahkan, tidak jarang terjadi saling siasat dan adu cerdik dilakukan untuk memenuhi hasrat kekuasaan semata.

Melalui dalil tersebut, masyarakat dapat mencerna lebih dalam tentang pentas politik yang berlangsung dengan lakon Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar 2016.

Perhelatan tersebut mungkin dimaksudkan untuk merespons masyarakat yang menginginkan Partai Golkar utuh kembali setelah lebih dari setahun dibelit konflik kepengurusan, yaitu antara kepengurusan hasil Munas Bali yang diketuai Aburizal Bakrie dan hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono.

TRIBUNNEWS / DANY PERMANA Peneliti CSIS J Kristiadi memberikan keterangan usai mengikuti acara rilis survei opini publik 'Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Gubernur dan DPRD DKI Jakarta' yang digelar CSIS di Jakarta, Kamis (12/3/2015). Hasil survei tersebut menunjukkan, dalam rentang nilai 1-10, apresiasi warga Jakarta terhadap kinerja Ahok sebesar 6,34 dan DPRD DKI Jakarta hanya mendapat 5,96.
Harga konflik itu sangat mahal: kredibilitas partai berlambang pohon beringin ini merosot di mata publik.

Kondisi itu membuat publik banyak mengharap dua kubu kepengurusan Golkar segera bersatu dan partai itu dapat segera menjalankan fungsi konstitusionalnya sebagai penyalur aspirasi rakyat.

Mencermati isi pidato Aburizal yang disampaikan saat pembukaan rapimnas, publik menangkap pesan sebagai berikut.

Pertama, Aburizal sebagai tokoh sentral kubu Munas Bali telah ”melempar handuk” dan berniat untuk segera menyelamatkan Partai Golkar dari kemelut internalnya.

Lebih mengharukan lagi, ia bahkan tidak bersedia mencalonkan lagi sebagai ketua umum apabila rapimnas memutuskan perlu digelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Metafora lempar handuk dalam konteks rapimnas untuk menunjukkan bahwa Aburizal telah memperlihatkan sikap mulia, terhormat, dan sportif, seperti olahragawan yang mematuhi aturan main dan mengutamakan sportivitas.

Kalah dan menang hanya sebuah permainan, yang paling utama adalah menjunjung tinggi nilai-nilai dalam aturan main.

Kedua, Partai Golkar juga mendeklarasikan diri sebagai partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Janji yang melegakan sebagian besar publik yang mendambakan pemerintah yang bekerja dan tidak sekadar menimbulkan kegaduhan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com