Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpeng Megawati untuk Basuki

Kompas.com - 26/01/2016, 05:00 WIB

Hari ulang tahun ke-69 presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri berlangsung dalam suasana akrab. Acara dihadiri puluhan tamu penting dan kalangan awam di bilangan Sentul, Bogor, Jawa Barat, 23 Januari siang.

Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, pesta kecil itu tak direncanakan walaupun jumlah tamu yang ingin memberikan ucapan selamat cukup mengular.

Dua tamu penting adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Wakil Presiden Budiono. Sebagian menteri yang hadir dari PDI-P adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan, tentu saja, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Hadir pula Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso, dan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Arif Budimanta.

Hadir pula sejumlah fungsionaris partai dan gubernur terpilih Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang menyempatkan diri terbang dari Manado.

Selain Puan Maharani, dua putra Megawati, Rizki Pratama serta Prananda Prabowo, juga hadir. Rizki putra pertama yang lebih memilih profesi pebisnis ketimbang berpolitik, sebaliknya Prananda kini menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP-PDIP.

Prananda ikut menulis sebuah buku yang disiapkan untuk HUT Megawati berjudul Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat.

Buku yang disiapkan editornya, Kristin Samah, ini berisi sejumlah artikel wartawan yang pernah meliput aktivitas Megawati dalam berbagai gejolak politik tahun 1990-an yang berpuncak pada Reformasi 1998.

Bersama Puan Maharani, Prananda tampaknya disiapkan untuk melanjutkan tradisi dinasti Soekarno di PDI-P.

"Tetapi kami di PDI-P lebih percaya pada regenerasi yang alamiah saja tanpa harus dikelola," ujar Prananda kepada Kompas.

Acara puncak ultah tentu ketika Megawati meniup lilin, memotong kue, dan juga memberikan potongan tumpeng, antara lain untuk Wapres dan Gubernur DKI. Ketika tumpeng diberikan kepada Basuki, suasana menjadi seperti pasar.

Bintang pesta

Tak pelak lagi, bintang pesta ultah Megawati memang Basuki. Ke mana Basuki pergi, selalu saja ada tamu yang bersemangat meminta berjabat tangan atau berfoto.

Basuki seperti telah menjadi bagian dari PDI-P setidaknya sejak ia dielu-elukan para peserta HUT-Rakernas PDI-P, 9-11 Januari di Jakarta.

Hubungan Basuki dengan Megawati terbilang dekat sejak pencalonan Jokowi-Basuki sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI tahun 2012.

Kini muncul spekulasi Basuki akan diusung oleh PDI-P untuk pilgub DKI tahun depan, sementara sebagian warga Jakarta mungkin merasa lebih nyaman Basuki maju sebagai calon independen.

Apalagi, keputusan Mahkamah Konstitusi yang dikeluarkan September 2015 telah memudahkan persyaratan jumlah dukungan KTP untuk calon perseorangan atau independen.

Untuk Pilgub DKI, Basuki "hanya" membutuhkan minimal 7,5 persen (atau sekitar 525.000 fotokopi KTP warga DKI) dari perkiraan daftar pemilih tetap (DPT) sekitar tujuh juta jiwa.

Organisasi warga pendukung Basuki, Teman Ahok, mengklaim telah mengumpulkan sekitar 624.000 fotokopi KTP.

Apakah PDI-P dengan Basuki berjodoh, atau Basuki menjadi calon independen, waktulah yang akan menjawab. Sebuah hal yang kasatmata, hubungan personal Megawati dengan Basuki semakin hari semakin mesra.

Sebuah hal yang juga pasti, publik yang semakin sinis dan apatis terhadap partai kurang rela jika Basuki "diambil" oleh PDI-P.

Tanpa dukungan partai sampai saat ini pun, Ahok telah terbukti sukses membenahi Jakarta, memerangi birokrasi bobrok Pemprov DKI, dan melakukan perlawanan terhadap sebagian anggota DPRD DKI.

Pesta HUT Megawati ditutup dengan penyerahan buku Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat.

"Megawati ingin bertemu lagi dengan para wartawan yang dulu meliput transisi demokrasi yang menyimpan banyak cerita yang belum sempat diungkap. Itulah yang ditulis di buku ini," kata Kristin.

Saat menerima buku, Megawati dalam sambutannya menjanjikan akan secara rutin bertemu dengan para wartawan yang menulis buku itu.

"Jika perlu kita bikin arisan tiap dua bulan sekali," janji Megawati dengan wajah semringah. Selamat ulang tahun, Megawati! (BAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com