JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Lalu Mara mengingatkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla agar tidak melupakan kesepakatan yang telah diambil sebelumnya, antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Kesepakatan itu diambil dihadapan JK beberapa waktu lalu.
JK sebelumnya ditunjuk Mahkamah Partai Golkar hasil Munas Riau sebagai ketua sekaligus anggota Tim Transisi. (baca: Tim Transisi Golkar Segera Berkoordinasi dengan Jusuf Kalla)
Selain itu, Mahkamah Partai juga menunjuk BJ Habibie sebagai Pelindung Tim Transisi.
"Seharusnya semua pihak termasuk PK JK berpegang pada kesepakatan tersebht. Apalagi kesepakatan itu difasilitasi oleh Pak JK, dan jadi aneh Pak JK menabrak kesepakatan tersebut dengan menerima sebagai ketua transisi," kata Lalu dalam keterangannya, Senin (18/1/2016).
Dalam pertemuan di rumah dinas JK beberapa waktu lalu, ada tiga kesepakatan yang diambil antara Aburizal dan Agung. (baca: Jusuf Kalla: Tidak Ada Senior yang Ingin Kuasai Partai Golkar)
Pertama, semua pihak menghormati proses hukum sampai berkekuatan hukum tetap. Kedua, pihak yang menjadi pemenang merangkul yang kalah dan kepengurusan melibatkan pihak-pihak yang berselisih.
Ketiga, tidak ada pendirian partai politik baru. (baca: Tolak Kompromi, Aburizal Dianggap Membiarkan Golkar dalam Kehancuran)
Lalu menambahkan, Mahkamah Agung juga telah memerintahkan Menkumhan untuk mencabut SK kepengurusan Golkar hasil Munas Jakarta. SK tersebut telah dicabut pada akhir Desember 2015.
"Di sisi lain, PN Jakarta Utara memutuskan Munas Bali sah dan keputusan tersebut diperkuat oleh PT DKI Jakarta. Dan Pak Agung Laksono melakukan kasasi ke MA. Dan itu wajar dan memang menjadi haknya," kata dia.
"Seharusnya Pak JK dan tokoh senior lainnya berpegang pada kesepakatan tersebut," lanjut dia. (baca: Kubu Aburizal Tolak Putusan Mahkamah Partai Golkar)
Lebih jauh, ia berharap, MA segera memberikan putusan atas kasasi yang diajukan Agung. Hal itu untuk menghindari adanya tudingan bahwa pemerintah melakukan intervensi atas konflik internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
Aburizal sebelumnya mengatakan bahwa dirinya dan pengusus Partai Golkar pimpinannya tidak gentar dengan manuver Mahkamah Partai pimpinan Muladi. (baca: Aburizal Bakrie: Saya Tidak Merasa Gentar Sedikit Pun!)
Hal ini disampaikan oleh Aburizal Bakrie saat acara Musyawarah Besar Luar Biasa Kosgoro 1957 di Denpasar, Sabtu (16/1/2016).
"Saya akan terus berjuang. Saya tidak merasa gentar sedikit pun, meskipun nama-nama besar dimasukkan di situ. Saya akan berjuang dengan Saudara-saudara," kata Aburizal Bakrie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.