Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Presiden Undang PPP dan Golkar ke Istana Bukan untuk Intervensi

Kompas.com - 15/01/2016, 18:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah dalam posisi netral dalam menghadapi konflik di internal Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar.

Menurut Tjahjo, panggilan Presiden Joko Widodo terhadap dua kubu di PPP dan Golkar bukan untuk mengintervensi masalah internal mereka.

"Presiden undang PPP dan Golkar itu jangan dianggap sebagai intervensi. Pemerintah tidak pernah mengintervensi parpol manapun," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Tjahjo mengatakan, Presiden hanya ingin mendengar langsung permasalahan kedua kubu pada masing-masing parpol itu.

Dengan demikian, Jokowi dapat memberi masukan untuk menyatukan kembali kerenggangan internal partai. Jokowi pun terbuka dengan kritik yang disampaikan parpol terhadap pemerintah.

"Jokowi terbuka kalau ada kritik dan saran pada program pemerintah yang tidak sesuai dengan kebijakan parpol," kata Tjahjo.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Aburizal ke Istana setelah Agung Laksono selesai bertemu Presiden Jokowi di hari dan lokasi yang sama.

Jokowi memanggil Aburizal  Bakrie dan Agung Laksono untuk meminta penjelasan mengenai konflik internal Golkar yang tidak kunjung selesai.

Sementara keesokan harinya, giliran Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz yang diundang oleh Presiden. Sementara Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy telah lebih dulu menemui Jokowi di Istana Merdeka.

Jokowi memanggil pimpinan PPP dari kedua kubu karena ingin meminta penjelasan mengenai perkembangan penyelesaian perselisihan kepengurusan partai tersebut.

Jokowi ingin partai politik menyelesaikan konflik internalnya agar dapat bersama-sama membantu pemerintah menjalankan program kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com