Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2016, 16:00 WIB

Nasionalisme positif

Sebenarnya masalah utama kita dari dulu adalah disiplin dan penegakan hukum. Akibatnya, perusahaan asing dan nasional yang nakal dibiarkan, melanggar klausul tanpa diberi sanksi, ngemplang pajak juga boleh, menyelundup, mencuri ikan justru dibantu, bahkan bekerja sama dengan aparat.

Tentang Freeport, sebaiknya kita ambil alih atau perpanjang kontraknya? Untuk menjawab itu, kita jawab dulu pertanyaan-pertanyaan berikut. Jika kita ambil alih dan Freeport kita suruh pulang, apakah kita yakin sudah memiliki SDM yang mumpuni dan cakap untuk mengelola perusahaan tambang raksasa seperti Freeport? Jika kita ambil alih sebagian, berapa bagian dari Freeport yang akan kita beli, berapa harga yang harus kita bayar? Dari mana sumber pembiayaannya yang tidak mengganggu dana pemerintah untuk pembangunan? Jika diperpanjang, syarat- syarat apa yang harus kita tetapkan agar lebih menguntungkan negeri ini dibanding sebelumnya? Apakah syarat-syarat itu masuk akal dan bisa dipenuhi Freeport? Apa dampak keamanan dan lingkungan di Papua jika diambil alih atau diperpanjang? Berapa besar deposit emas dan tembaga yang masih tersisa? Berapa return on investment jika kita mengambil alih dibanding penghasilan pajak, royalti, dan lainnya yang kita terima kalau kita biarkan Freeport meneruskan usahanya?

Dengan kata lain, kita harus menggunakan kepala dingin dan rasio, bukan luapan emosi untuk memutuskan mana secara keseluruhan yang menguntungkan dan berpihak pada kepentingan nasional umumnya dan kebaikan bagi Papua khususnya, dalam menentukan nasib kontrak karya Freeport.

Nasionalisme positif adalah nasionalisme yang berpihak kepada kepentingan nasional jangka panjang. Bukan nasionalisme harakiri yang berujung kepada pemusnahan diri.

Abdillah Toha
Pengamat politik

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Januari 2016, di halaman 6 dengan judul "Freeport dan Nasionalisme".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com