Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Kubu Djan Faridz Pertanyakan Tindak Lanjut Menkumham atas Putusan MA

Kompas.com - 04/01/2016, 11:53 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PPP hasil Mukatamar Jakarta, Dimyati Natakusumah, mempertanyakan keseriusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung terhadap sengketa dualisme kepengurusan PPP.

Menurut Dimyati, Kemenkumham akan dinilai melanggar hukum jika tidak segera mematuhi putusan MA.

"Seseorang yang sudah diputus bersalah oleh pengadilan, ya harus segera dipenjara, ini pun seperti itu. Ini kan sengketa partai yang selesai atas putusan MA, maka harus patuh, ini negara hukum, tidak ada lagi alasan untuk diabaikan," ujar Dimyati di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin (4/1/2016).

Dimyati mengatakan, Kemenkumham seharusnya tidak perlu lagi meminta kelengkapan administrasi partai untuk memastikan bahwa sengketa kepengurusan telah selesai.

Pasalnya, amar putusan MA menyatakan bahwa Menkumham harus mencabut dan membatalkan SK kepengurusan PPP atas Muktamar Surabaya, yang dipimpin M Romahurmuziy.

Sebelumnya, dalam surat tertanggal 31 Desember 2015, Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum meminta kepada pengurus PPP hasil Muktamar Jakarta untuk melengkapi beberapa dokumen administrasi.

Beberapa di antaranya yaitu surat Mahkamah Partai yang menjelaskan bahwa tidak ada lagi sengketa partai dan berita acara serta daftar hadir Muktamar Jakarta.

"Kalau orang sudah diputus bersalah, maka tidak ditanya lagi anak siapa, keluarga siapa. Begitu diputus, ya sudah, dengan sendirinya itu terkait semua. Maka, pertanyaan Memkumham ini sebenarnya buat apa lagi?" kata Dimyati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com