JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dari Fraksi Partai Golkar, Ridwan Bae, tak mau percaya begitu saja dengan kesaksian yang disampaikan oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Ridwan langsung menghubungi staf Ketua DPR Setya Novanto untuk mengonfirmasi kesaksian Maroef.
Kesaksian yang dikonfirmasi itu adalah saat Maroef menceritakan pertemuan pertamanya dengan Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 6 April 2015.
Maroef bercerita, dia harus bertemu empat mata dengan Novanto. Sebab, stafnya tidak diizinkan untuk masuk ke dalam ruang pertemuan.
Menurut Maroef, hal ini berbeda dari pertemuannya dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Irman Gusman, yang selalu didampingi oleh staf masing-masing.
Namun, menurut Ridwan, setelah dicek, ternyata hal ini merupakan kesepakatan antara staf Maroef dan staf Setya.
"Saya sudah konfirmasi kepada staf Setya Novanto. Itu kesepakatan dia dengan staf Bapak, " kata Ridwan.
Ridwan mengatakan, berdasarkan hasil cek silangnya, staf Novanto mengungkapkan ke staf Maroef bahwa dia tidak akan ikut dalam pertemuan.
Akhirnya, staf Maroef pun memutuskan untuk tidak ikut pula dalam pertemuan itu.
"Mungkin Saudara tidak diberi tahu oleh stafnya," ucap Ridwan.
Ridwan juga tak mau percaya begitu saja dengan ucapan Maroef yang mengaku paling sedikit bicara dalam pertemuan dengan Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid di kawasan Pacific Place, Jakarta, 8 Juni 2015.
Dia menghitung berapa kali ketiga orang berbicara dalam transkrip.
Hasilnya, MR (Muhammad Riza Chalid) bicara 119 kali, MS (Maroef Sjamsoeddin) bicara 110 kali, dan SN (Setya Novanto) bicara 90 kali.
"Ini buat lucu-lucuan saja, Pak," ucap Ridwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.