Ia mengakui bahwa pembicaraan yang dia lakukan dengan Jim Bob ialah seputar keberlangsungan PT Freeport di Indonesia.
Menurut Luhut, saat itu, Jim Bob ingin melakukan divestasi atau pengurangan aset Freeport kepada perusahaan lain. Saat itu, kata Luhut, Jim memilih tiga perusahaan yang sesuai dengan kualifikasi.
"Salah satu perusahaan yang ditunjuk adalah perusahaan saya. Kebetulan saya lagi di Amerika Serikat dan dia undang saya bicara, tahun 2012," kata Luhut.
Nama Luhut disebut-sebut dalam rekaman pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Dalam rekaman pembicaraan tersebut, Setya Novanto diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo untuk meminta saham keuntungan.