Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Jangan Menampar

Kompas.com - 01/12/2015, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Setelah hujan deras, matahari bersinar terang memanasi lapangan di depan gedung Kabupaten Sangihe di Tahuna, Sulawesi Utara, Jumat (27/11/2015). Massa memenuhi bagian depan panggung yang didirikan di ujung alun-alun itu. Mereka memandang dan mendengarkan dengan takzim presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, yang berbicara di atas panggung.

Suara Mega terdengar lirih. Mik atau pengeras suara yang disediakan untuk Mega tampaknya rusak dan tidak bisa diletakkan di tempatnya. Akibatnya, Mega harus memegang mik itu. "Baru sekali ini saya memegang mik semacam ini," ujarnya.

Sebelumnya, penyanyi Connie Mamahit yang melantunkan lagu "Balada Pelaut" di panggung yang sama juga mengeluhkan mik tersebut.

Wajah Mega hari itu diterpa sinar matahari sehingga keringat mengalir deras di sekujur wajahnya. Namun, ia menolak tisu yang disodorkan seorang perempuan bernama Norma Nortje Tiwa. Keringat terus mengalir di wajahnya.

Perempuan

Di pulau terluar itu Mega antara lain bercerita tentang seorang anak perempuan dari sebuah keluarga miskin yang tinggal jauh dari Jakarta. Anak perempuan itu pandai, tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah. Mega minta kepada orangtua anak perempuan itu untuk membawa anak perempuannya ke Jakarta guna disekolahkan lebih lanjut.

Orangtua anak perempuan tersebut hampir pingsan mendengar permintaan Mega. Akhirnya, Megawati memboyong anak itu beserta keluarganya ke Jakarta. "Saya ingin kaum perempuan di Indonesia maju dan kuat. Jangan hanya saya yang sempat jadi presiden. Perempuan lain juga harus bisa," ujarnya.

Kemudian Mega bicara soal perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Ia ingin hal itu tidak terjadi.

Berceritalah ia tentang suaminya, almarhum Taufik Kiemas, yang dulu kalau marah suaranya keras. Untuk mencegah sang suami melakukan tindak kekerasan, Mega menyampaikan ancaman.

"Saya akan tinggalkan kamu kalau menampar atau melakukan kekerasan kepada saya. Namun, beliau kini sudah tiada," ujarnya yang disambut tawa hadirin.

Mega menasihatkan kepada para perempuan jangan cukup gembira apabila disebut sebagai perempuan cantik dan manis. "Kaum perempuan juga harus pandai dan kuat," katanya.

Kepada kaum pria yang suka memukul perempuan, Mega meminta agar mereka memukul diri sendiri. "Kalau terasa sakit, jangan lakukan itu kepada perempuan," ujarnya.

Hal lain yang dikritik Mega adalah dunia olahraga di negeri ini. "Lihat saja olahraga kita. Perbaikan olahraga adalah bagian revolusi mental, lho," katanya mengingatkan. (J Osdar)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Desember 2015, di halaman 2 dengan judul "Megawati: Jangan Menampar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com