Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Daerah di Papua Dinilai Rawan Konflik Saat Pilkada

Kompas.com - 19/11/2015, 16:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 kabupaten/kota di Papua dinilai rawan konflik saat pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember 2015. Semua pihak yang terkait dengan penyelenggaran Pilkada diharapkan melakukan upaya pencegahan.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan, 13 daerah yang rawan terjadi kekerasan saat Pilkada adalah Kota Jayapura, Puncak, Yahukimo, Lanny Jaya, Tolikara, Jaya Wijaya, Dogiyai, Manokwari, Nabire, Warofen, Membramo Raya, Pegunungan Bintang, dan Boven Digoel.

Ia menjelaskan, dari riset konflik di pemilu-pemilu sebelumnya, terdapat tiga pemicu kekerasan, yakni adanya mobilisasi massa oleh tim sukses yang merasa dirugikan, massa yang membawa senjata baik parang maupun panah selama kampanye.

Selain itu, respons spontan massa akibat ketidakpuasan karena tidak mendapat jatah uang dari pasangan calon.

"Dampak ini sangat destruktif, tidak hanya dapat mengorbankan fasilitas publik, tapi juga jiwa serta mengganggu tahapan pemilu," kata Titi di Media Center Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).

Titi menambahkan, gesekan massa banyak terjadi di dua tahapan, yaitu pada masa kampanye dan masa penetapan calon terpilih pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Karena tidak terima dengan yang diputuskan, biasanya pihak yang kalah mengorganisir massanya untuk mengintimidasi maupun mengintervensi hasil," tutur dia.

Menurut Titi, faktor utama penolakan putusan MK umumnya terjadi karena perdebatan sistem noken. Satu pihak mengklaim bahwa seharusnya yang bersangkutan mendapatkan sejumlah suara, tetapi malah dicatat sebagai perolehan pihak lawan.

Curang dianggap wajar

Ia lalu menceritakan kecurangan yang dilihatnya pada Pemilu Presiden 2014. Saat mengikuti proses penghitungan suara di Papua, jumlah suara sah dan tidak sah jika dijumlah tidak sama dengan jumlah pemilih.

Saat ia menyampaikan kepada saksi. Namun, saksi tersebut hanya tersenyum dan memberikan jawaban yang membuatnya miris.

"Sudah lah biarkan saja, ini Papua," kata Titi meniru jawaban saksi pemungutan suara tersebut.

Ia menegaskan, sudah saatnya negara ini mengubah paradigma selama ini bahwa segala masalah pemilu di Papua dianggap wajar.

"Kami ingin ubah paradigma itu bahwa untuk proses demokrasi dan politik, Papua tidak ada bedanya dengan daerah-daerah lain," ujar Titi.

Keamanan diperkuat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com