Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ginandjar: Ada Friksi di Golkar Sepanjang Sejarah, tapi Tak Pernah Seperti Sekarang

Kompas.com - 12/11/2015, 18:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita mengatakan, friksi yang terjadi di tubuh Partai Golkar sudah berkali-kali terjadi. Namun, baru kali ini Golkar nyaris terbelah dua akibat persoalan konflik internal.

"Tentu ada friksi (di Golkar) sepanjang sejarah, tapi tak pernah seperti sekarang. Dulu ada yang bentuk partai sendiri," kata Ginanjar usai bertemu dengan politisi muda Golkar di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015).

Dalam sejarah Golkar, perpecahan partai itu akibat penyelenggaraan musyawarah nasional. (baca: Agun: Elite Golkar Harus Utamakan Kader Muda)

Pada tahun 1999, lahir sempalan Golkar, yakni Partai Keadilan dan Persatuan, sebelum berganti nama menjadi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Selanjutnya, pasca-Munas 2004, lahir Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Hanura. Dua calon ketua umum Golkar yang gagal saat itu, Prabowo Subianto dan Wiranto, menjadi inisiator berdirinya kedua partai itu.

Terakhir, saat Munas 2009, giliran Surya Paloh yang keluar dari Golkar dan mendirikan Partai Nasdem. Paloh keluar setelah gagal menjadi ketua umum Golkar. (baca: Muladi: Putusan MA soal Golkar Buyarkan Harapan Para Kader)

"Sekarang membelah Golkar jadi dua dan dikhawatirkan berdampak buruk di masa depannya, baik pada Golkar serta bangsa serta negara," ujarnya.

Ginanjar menambahkan, konflik yang terjadi saat ini tidak terlepas akibat adanya perbedaan pandangan politik ketika Pemilu Presiden 2014. (baca: Rekonsiliasi Golkar, Agung Laksono Bisa Rangkap Wakil Ketum dan Ketua Harian)

Ginanjar pun berharap agar konflik ini segera berakhir, dan dua DPP Partai Golkar yang terbentuk pascamunas dapat bersatu.

"Pilpres sekarang sudah selesai, konflik harusnya sudah selesai juga. Karena konflik ini berlanjut pun tak akan mengubah hasil pilpres," tegasnya.

Ditengah upaya rekonsiliasi partai, sebagian internal Golkar mendorong digelarnya munas untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan. Namun, sebagian lagi menolak usulan tersebut. (baca: Kata Aburizal, Waktu Munas Tergantung DPD I Golkar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com