SKPD tahu
Lalu, bagaimana dengan cerita versi Gubernur Sumut (nonaktif) Gatot Pujo Nugroho yang dalam kasus ini disangka sebagai pihak yang memberi suap?
Pengacara Gatot, Yanuar Wasesa, menuturkan, belum banyak yang diungkapkan kliennya. Pasalnya, dalam kasus ini kliennya belum pernah diperiksa sebagai tersangka.
Namun, ada secuil cerita yang pernah disampaikan Gatot kepada Yanuar.
Menurut Yanuar, untuk urusan pengamanan terhadap DPRD Sumut, terutama saat membahas APBD, biasanya satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah tahu harus berbuat apa.
"Pak Gatot itu tidak pegang uang. Kalau sudah urusan dengan DPRD Sumut, ya, SKPD-SKPD ini sudah tahu harus berbuat apa," kata Yanuar.
Untuk itulah, KPK pun memeriksa dua orang yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis dan Hasban Ritonga.
Sekda biasanya menjadi koordinator Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) dalam pembahasan APBD dengan DPRD.
Hasban yang dikonfirmasi seusai diperiksa membantah mengetahui adanya pengumpulan uang dari SKPD untuk Gatot yang lalu diberikan kepada anggota DPRD Sumut.
"Saya tidak tahu. Saya baru lima bulan bertugas," katanya.
Adapun Nurdin, yang juga dijumpai selepas diperiksa KPK, menolak menjawab pertanyaan.
Namun, seorang anggota DPRD Sumut yang telah menjadi tersangka suap punya cerita sedikit berbeda.
"Katanya sekda cerita kasih uang ke kami. Padahal, kami hanya meneruskan proposal masyarakat yang meminta bantuan. Kami, kan, tak punya uang, ya, kami teruskan ke pemerintah, dalam hal ini sekda," katanya.
Yang pasti, KPK belum berhenti menyidik kasus ini setelah menetapkan lima anggota DPRD Sumut sebagai tersangka penerima suap, dan Gatot sebagai tersangka pemberinya.
Ihwal cerita soal suap-menyuap di DPRD Sumut tak lama lagi bakal terungkap di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Kita tunggu saja, siapa saja yang menikmati dan untuk apa suap tersebut diberikan.
Kasus di Sumut ini mungkin hanya sepenggal kisah. Tak tertutup kemungkinan hal serupa mungkin terjadi di tempat lain. (Khaerudin)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 November 2015, di halaman 5 dengan judul "Sepenggal Cerita dari Sumut".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.