Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Ada Nasi Kotak atau Tidak, Bekerjalah dengan Ikhlas

Kompas.com - 11/11/2015, 23:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan, partai-partai politik di luar PAN bukanlah pesaing, namun teman seperjuangan untuk membangun daerah.

Saat mengunjungi Samarinda, Rabu (11/11/2015), Zulkifli mengatakan bahwa di Kaltim tidak ada lagi Koalisi Merah Putih atau Koalisi Indonesia Hebat, tetapi sudah melebur membangun daerah, bangsa dan negara.

"PAN mengembangkan politik-politik kebangsaan, karena tujuan partai politik dibentuk adalah untuk mensejahterakan masyarakat," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Rabu.

"Dalam 269 pilkada yang akan dilakukan serentak pada bulan Desember nanti, PAN mengikuti 240 di dalamnya. Ada yang mengusung sendiri ada juga yang berkoaliasi dengan partai-partai lain," ujarnya.

Zulkifli juga meminta kader PAN melakukan ronda demi mengamankan berlangsungnya pilkada yang baik, jujur dan adil.

"Kita tidak ingin berlaku curang, tetapi juga tidak ingin dicurangi," tuturnya.

Zulkifli pun menegaskan kepada kader PAN yang maju atau diusung oleh PAN menjadi bupati atau wali kota, jika terpilih agar bekerja melayani rakyat dengan amanah dan mengemban aspirasi masyarakat, bukan main proyek atau memperkaya diri.

Kader PAN lainnya juga dilarang untuk meminta jatah proyek, kepala dinas dan lain-lain.

"Bekerjalah diminta atau tidak diminta Ada nasi kotak atau tidak ada nasi kotak, bekerjalah dengan ikhlas," ujarnya.

Muswil, lanjut Zulkifli bukan ajang saling meniadakan, bukan ajang saling mengejek, bukan juga ajang saling memusuhi.

Muswil menurutnya adalah ajang musyawarah mufakat memilih pemimpin yang dianggap layak demi kemajuan bersama. (Muhammad Zulfikar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com