Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penerima Penghargaan Antikorupsi Menangis di Pangkuan Ibu

Kompas.com - 07/11/2015, 11:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai mantan perwira menengah TNI Angkatan Darat, Yoyok Riyo Sudibyo (43) tentu kerap menghadapi tantangan berat dalam hidupnya.

Namun, pria yang baru-baru ini menerima penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 itu merasa tidak berdaya ketika menjalani masa-masa awal sebagai Bupati Batang, Jawa Tengah.

Cerita pengalaman tahun pertama menjabat sebagai Bupati Batang itu dikisahkan Yoyok saat memberi pidato sebagai penerima BHACA 2015 di Jakarta, Kamis (5/11/2015) malam.

Penghargaan sebagai tokoh antikorupsi sekaligus figur berpengaruh dalam menumbuhkan kultur antikorupsi itu juga diberikan kepada mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Yoyok menuturkan, tahun pertama jabatannya pada tahun 2012 amat berat. Tak mudah membawa perubahan.

Suatu ketika, ia meminta ibunya datang ke kantor. Di hadapan sang ibu, mantan perwira menengah TNI Angkatan Darat itu menangis.

"Saya yang mantan tentara ternyata nggletak (tidak berdaya) juga tahun pertama. Saya panggil ibu saya ke kantor, duduk di tempat duduk saya. Saya bilang, 'Wah, Ibu, saya enggak sanggup'. Saya menangis di pangkuan ibu saya. Sentimental juga saya. Lebay, ya?" tutur Yoyok seperti dikutip harian Kompas, Sabtu (7/11/2015).

Yoyok berpidato dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos. Beberapa kali ia melontarkan gurauan, termasuk soal orang-orang yang kerap menyepelekannya.

Itu karena ia tak punya "potongan" kepala daerah, sama seperti dikisahkan Presiden Joko Widodo semasa ia menjabat Wali Kota Solo. Dalam beberapa kesempatan Joko Widodo sempat bercerita, ajudannya malah disangka wali kota.

(Baca Dapat Penghargaan Antikorupsi, Bupati Batang Mengaku Diberi Cobaan)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com