Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Zulkifli Hasan: Sumber Daya Manusia Harus Unggul, Berdaya Saing Tinggi, dan Kreatif

Kompas.com - 02/11/2015, 09:36 WIB
advertorial

Penulis

Surabaya, Kompas.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Syaifullah Yusuf, Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI AL Ary Atmaja, Menteri Koperasi dan UKM I Gusti Ngurah Puspayoga, Dankobangdikal Laksda TNI Tri Wahyudi Sukarno, Ketua Umum Peradah Indonesia Wayan Sudane, perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ketut Parwata, dan Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda I Bagus Sucitra membuka Kongres Pemuda Hindu Mahasabha X Peradah Indonesia di Gedung Moelyadi Kobangdikal Surabaya pada Jumat (30/10/2015).

Kongres yang mengangkat tema “Bekerja Membangun Kemandirian” dihadiri oleh pemuda Hindu dari Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia. Dalam sambutannya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menekankan tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki Indonesia yaitu kebersamaan dan musyawarah mufakat, dikaitkan dengan semangat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober lalu.

“70 tahun lalu pemuda pejuang negara sudah punya kesepakatan dasar bersama bahwa bangsa Indonesia walaupun berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu kesatuan apapun suku, ras dan agamanya. Hal ini menjadi tantangan bagi generasi sekarang,” ujar Zulkifli.

Lebih lanjut, Zulkifli juga menuturkan, tantangan peradaban Indonesia untuk menuju kemandirian adalah sumber daya manusianya. Tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam saja. Karena kekayaan alam ini tidak menjamin kemajuan peradaban suatu bangsa. Misalnya saja, Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga Singapura yang minim kekayaan alam tapi bisa lebih maju.

Oleh karenanya, generasi muda sebagai  harapan sumber daya manusia yang potensial untuk masa sekarang dan masa depan harus dibekali kemandirian dan ilmu pengetahuan yang cukup. Apalagi menghadapi era masyarakat ekonomi asean dimana persaingan lebih terbuka.

“Jangan berselisih karena hal-hal yang tidak penting, apalagi berkaitan ras, agama, suku. Ciptakan kerukunan antar agama dan bekerja membangun kemandirian. Marilah kita bersatu dan hadapi tantangan yang ada dengan menjadi sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing tinggi, kreatif serta mengembangkan potensi wirausaha di wilayah masing-masing. Karena negara bisa berkembang tergantung dari para pengusaha atau wirausaha,” ujar Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com