Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Hari Sumpah Pemuda di Mata Anang Hermansyah...

Kompas.com - 28/10/2015, 22:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Anang Hermansyah mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober harus jadi momentum bagi pemerintah untuk menyiapkan generasi kreatif yang memiliki daya saing tinggi.

"Sudah waktunya pemerintah serius untuk menyiapkan generasi kreatif dengan meletakkan industri kreatif sebagai tulang punggung baru bagi pembangunan di Indonesia," kata Anang dalam pesan yang di terima, Rabu (28/10/2015).

Menurut Anang, Indonesia yang memiliki kekayaan budaya nusantara memiliki keunggulan yang lebih dibanding negara-negara lainnya dalam pengembangan industri kreatif.

"Apalagi Indonesia memiliki bonus demografi yang lebih besar di banding negara lainnya," kata anggota DPR dari Komisi X tersebut.

Suami penyanyi Ashanty ini menjelaskan, tanggung jawab itu tidak menjadi monopoli oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) saja. Namun, Bekraf sebagai leading sector harus mampu menjalin sinergi dengan berbagai stakeholder lain, termasuk pemerintah daerah.

"Karena potensi di industri sangat luar biasa. Tahun 2013 saja yang penanganannya masuk di kementerian pariwisata, industri ini mampu membukukan Rp 714 triliun. Kalau ini diseriusi tidak mustahil di angka Rp 1000 triliun," kata dia.

Lebih lanjut Anang meyakini, bila pemerintah serius menggarap industri kreatif maka dalam waktu yang tidak begitu lama akan muncul generasi muda keratif yang berdaya saing tinggi dan memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia.

"Sejarah penting republik ini selalu dibuktikan dengan peran anak muda. Saya juga meyakini, generasi muda kreatif pula yang akan menjadi tulang punggung kebangkitan Indonesia di era kekinian," kata Anang. (Wahyu Aji)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com